Connect With Us

Sudah Berpisah, Angkasa Pura II Enggan Komentari Masalah Radar

| Minggu, 10 Februari 2013 | 15:31

Tampak gedung Radar Bandara Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dira)

TANGERANG-Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta enggan  mengomentari masalah radar atau Air Traffic Services (ATS) yang pada Jumat (8/2) lalu  sistemnya bermasalah.                                    
Sekretaris perusahaan PT Angkasa Pura II Trisno Heriyadi mengatakan, pihaknya sudah tidak ingin lagi mengkomentari permasalahan yang ada di bagian radar atau ATS Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
 
”Karena kita sudah berpisah, kami sudah tidak lagi menyatu. ATS bukan lagi bagian dari kami,” ujar Trisno Hariyadi ketika dikonfirmasi Minggu (20/2).  
 
Namun, ketika ditanya bukankah para karyawan yang ada di ATS merupakan karyawan PT Angkasa Pura II, dia membenarkan karyawan di ATS hingga saat ini masih karyawan PT Angkasa Pura II. “Saat ini sedang dalam proses peralihan, baik aset maupun karyawan sudah dalam proses,” terangnya.
Sementara itu, General Manager ATS Bandara Internasional Soekarno-Hatta Budi Hendro mengatakan,  hingga saat ini pihaknya masih melakukan investigasi apa yang terjadi dengan sistem ATS hingga down selama satu jam lebih . “Nanti saja Senin, saya tidak mau satu persatu menjelaskan, saya ingin semua wartawan kumpul,” terangnya.
Selain itu, menurut Budi Hendro dirinya pun sebagai karyawan PT Angkasa Pura II sudah tidak berwenang menjelaskan kerusakan sistem pada ATS, karena kini ATS sudah dipegang langsung baik aset maupun sumber daya pekerjanya dalam masa transisi dipegang oleh Air Nafigation Indonesia atau Lembaga Pelayanan Penerbangan Navigasi Indonesia. “Langsung oleh mereka ditangani saat ini, bukan lagi bagian dari kita (Angkasa Pura II),” terangnya.
 
Diketahui sebelumnya, sistem ATS di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (8/2) lalu sekitar pukul 16.07-17 .20 WIB bermasalah. Akibat masalah tersebut, 30 pesawat terpaksa sengaja ditunda (delay). (DRA)
 
BISNIS
Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Bukan Produk Luar Negeri, Handuk Ternama Terry Palmer Lahir dan Merintis dari Tangerang

Rabu, 5 November 2025 | 12:58

Siapa sangka salah satu merek handuk ternama, Terry Palmer ternyata berasal dari Indonesia. Brand yang dikenal akan kualitas premiumnya ini berdiri di bawah naungan PT Indah Jaya Textile Industry, sebuah perusahaan tekstil asal Tangerang, Banten

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

BANTEN
Siap Dibangun Desember 2025, Gubernur Banten Kebut Kerja Sama PSEL TPA Jatiwaringin

Siap Dibangun Desember 2025, Gubernur Banten Kebut Kerja Sama PSEL TPA Jatiwaringin

Kamis, 6 November 2025 | 11:49

Gubernur Banten Andra Soni memimpin Rapat Koordinasi lintas daerah untuk mempercepat realisasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill