Connect With Us

Menjelang 31 Oktober, Penetrasi Uang Elektronik di Tangerang-Merak Capai 93%

Denny Bagus Irawan | Senin, 30 Oktober 2017 | 09:00

Gerbang Tol Tangerang-Merak. (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Tol Tangerang-Merak telah menerapkan transaski nontunai sejak awal Oktober lalu. Hingga kini, penetrasi penggunaan uang elektronik (UE) di ruas Tangerang-Merak per 28 Oktober 2017 sudah mencapai 93 persen.

PT Marga Mandalasakti yang kini memiliki brand name Astra Infra Tol Road  sebagai pengelola tol tersebut memberlakukan UE  sesuai peraturaan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Tol Non Tunai di Jalan Tol.

Untuk terus meningkatkan penetrasi penggunaan uang elektronik Astra Infra Toll Road bekerja sama dengan seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain dan bank Himbara serta BCA untuk memberi diskon UE sebesar Rp 20 ribu. Sehingga pengguna jalan bisa membelinyahanya dengan senilai saldo. Diskon tersebut sudah dilakukan sejak 16 hingga 31 Oktober 2017 yang dijual di gardu-gardu tol seluruh Indonesia.


“Astra Infra Toll Road  selalu berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan dengan memastikan kesiapan fasilitas,” kata Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti Wiwiek D. Santoso.

Saat ini ruas Tangerang-Merak memilki 87 gardu transaksi , termasuk  21 Gardu Tol Otomatis (GTO) yang semuanya sudah bisa menerima pembayaran non tunai.Ruas Tol Tangerang-Merak sendiri memilki dua sistem pembayaran, yaitu sistem pembayaran terbuka yang diterapkan pada Ramp On dan Off Cikupa, dan sistem tertutup mulai dari Gerbang Tol Cikupa-Merak.



Pada sistem terbuka, pengguna uang elektronik cukup menempelkan uang elektroniknya pada reader di Gardu Tol Otomatis (GTO) atau berikan uang elektronik pada petugas tol di gardu manual dan transaksipun selesai. Namun berbeda dengan jalan tol terbuka yang hanya melakukan satu kali transaksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memasuki gerbang tol Cikupa hingga Merak yang memilki sistem transaksi tol tertutup.


Salah satu yang harus diketahui pengguna jalan adalah, pembayaran tetap dilakukan pada gardu keluar, namun dengan adanya kartu uang elektronik, pengguna jalan tidak perlu lagi mengambil Kartu Tanda Masuk (KTM).
Pengguna UE hanya tinggal menempelkan kartu ke reader yang ada di GTO selama 3 detik atau memberikannya kepada petugas di gardu tol manual pada saat gardu masuk hingga palang terbuka.
Begitu pula pada saat gardu keluar, pengguna UE hanya tinggal menempelkan kartunya di GTO atau memberikan kartu kepada petugas di gardu manual sampai palang terbuka dan transaksi  selesai.(DBI)

BISNIS
Pedagang di E-Commerce Akan Dikenakan Pajak 0,5 Persen, Begini Skemanya 

Pedagang di E-Commerce Akan Dikenakan Pajak 0,5 Persen, Begini Skemanya 

Rabu, 25 Juni 2025 | 17:24

Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah merancang kebijakan baru yang akan memberlakukan pemotongan pajak sebesar 0,5 persen dari pendapatan para pelapak

TANGSEL
Pemkot Tangsel Tambah 20 Trayek Baru Transportasi Publik, Gabungkan Moda Feeder dan BRT

Pemkot Tangsel Tambah 20 Trayek Baru Transportasi Publik, Gabungkan Moda Feeder dan BRT

Kamis, 26 Juni 2025 | 20:31

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya menghadirkan sistem transportasi yang lebih modern, terintegrasi, dan ramah masyarakat untuk mengatasi kemacetan.

HIBURAN
KLAMBY Feat Putri Ariani, Rilis Lagu “Berdaya Diri” sebagai Wujud Pemberdayaan Diri Perempuan

KLAMBY Feat Putri Ariani, Rilis Lagu “Berdaya Diri” sebagai Wujud Pemberdayaan Diri Perempuan

Jumat, 27 Juni 2025 | 09:05

Klamby, salah satu brand modest fashion terbesar di Indonesia, kembali mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia melalui kampanye bertajuk “Berdaya Diri”.

NASIONAL
FIKES UPH Buka Program Profesi Apoteker, Mulai Penerimaan Mahasiswa Agustus 2025

FIKES UPH Buka Program Profesi Apoteker, Mulai Penerimaan Mahasiswa Agustus 2025

Jumat, 27 Juni 2025 | 09:25

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA), sebagai langkah strategis dalam menjawab kebutuhan tenaga kefarmasian yang semakin meningkat di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill