Usai Lebaran, 1.274 Pendatang Masuk ke Kabupaten Tangerang
Jumat, 26 April 2024 | 22:48
Usai Lebaran 2024. sebanyak 1.274 jiwa penduduk baru tercatat datang ke wilayah Kabupaten Tangerang.
TANGERANGNEWS.com-Pasca munculnya penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara termasuk Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengimbau warga untuk mewaspadai penyakit tersebut.
"Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," kata Ati seperti dilansir dari IDN Times, Kamis 5 Mei 2022.
Meski sudah masuk ke Indonesia, namun belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut itu di Provinsi Banten.
Tapi Ati tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati dan tidak panik. Masyarakat juga diminta untuk mengenali sejumlah gejala penyakit tersebut.
"Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran," katanya.
Warga sebaiknya waspada jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang dan penurunan kesadaran.
Jika ada anak yang mengalami gejala itu, orangtua atau orang terdekat korban sebaiknya segera membawa anak ke fasilitas kesehatan. "Agar segera bisa ditangani dan antisipasi dampak lebih bahaya," katanya.
Ati juga mengimbau warga melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan.
"Menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Usai Lebaran 2024. sebanyak 1.274 jiwa penduduk baru tercatat datang ke wilayah Kabupaten Tangerang.
Viral di media sosial sebuah video menunjukkan komedian Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.