TANGERANGNEWS.com-Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan keprihatinannya atas kondisi banjir di Kota Tangerang yang mencapai 21 titik.
Menurutnya banjir di wilayah tersebut itu telah menjadi persoalan kronis yang frekuensinya semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Hal itu ia katakan saat meninjau banjir di Jalan Ciledug Indah Barat, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa 8 Juli 2025.
“Dulu banjir datang lima tahun sekali. Sekarang semakin sering. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus evaluasi menyeluruh, termasuk sistem drainase, penyempitan sungai, dan pengaruh perubahan iklim,” tegasnya.
Dikatakan Andra Soni, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memetakan solusi teknis dan kebijakan secara terpadu.
Selain itu, pihaknya mendorong penggunaan teknologi, seperti modifikasi cuaca, sebagaimana telah diterapkan di DKI Jakarta.
Ia menambahkan, komunikasi antar wilayah telah dilakukan sebelumnya. Bahkan, hal ini juga telah dibahas dalam forum bersama Kementerian PUPR dan Kemenko PMK terkait penanggulangan banjir kawasan Jabodetabekjur.
“Kita dorong adanya Instruksi Presiden (Inpres) agar penanganan banjir dilakukan secara menyeluruh dari hulu, tengah, hingga hilir. Tidak bisa lagi saling menyalahkan. Ini saatnya berbenah,” ujar Andra.
Andra juga menegaskan pemerintah daerah akan segera melakukan pemetaan rinci terhadap titik-titik banjir.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam rangka percepatan solusi terhadap berbagai masalah strategis, termasuk penanggulangan bencana banjir.
Pada kunjungan tersebut, Andra Soni terjun ke area terdampak banjir, memantau aliran sungai di sekitar lokasi. Dirinya juga melakukan dialog dengan warga terdampak banjir dan para petugas lapangan.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan curah hujan yang tinggi dan pergeseran pola musim menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah-wilayah rendah.
“Musim hujan yang biasanya terjadi di bulan-bulan berakhiran ‘R’ kini bergeser ke Mei, Juni, dan Juli. Ini mengharuskan kita untuk segera merevisi rencana tata ruang wilayah, terutama di sekitar daerah aliran sungai,” ungkapnya.
Dikatakan Sachrudin, terdapat 21 titik banjir aktif di wilayah Kota Tangerang.
“Beberapa ruas sungai belum tertangani secara tuntas. Dengan dukungan dari Pak Gubernur, kami optimistis proses normalisasi dan penanganan teknis lainnya bisa segera dipercepat,” tuturnya.