TANGERANGNEWS.com-Berdasarkan data yang dirilis BPS pada semester I Tahun 2025, realisasi investasi di Banten mencapai Rp60,74 triliun atau 50,80 persen dari target yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp119 triliun.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan realisasi investasi 50,80 persen itu telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 110.000 orang.
"99 persennya merupakan tenaga kerja Indonesia termasuk warga lokal dan menurunkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten," ujarnya saat dialog Spesial Event Head to Head Laporan Keuangan Daerah di Panggung Nasional di Stasiun Televisi CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat 8 Agustus 2025.
Andra menambahkan pertumbuhan ekonomi Banten pun mencapai 5,33 persen atau di atas rata-rata nasional sebesar 5,01 persen. Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi di Banten selalu masuk lima besar nasional.
"Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas korupsi, penyederhanaan dan digitalisasi perizinan," katanya.
Menurut Andra Soni, capaian itu sejatinya adalah buah dari implementasi atas turunan 10 program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terutama pada poin lima dan enam, yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi serta membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Ini hasil dari kerja sama dan gotong royong antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” katanya.
Dikatakan Andra, sektor industri pengolahan seperti kimia dan logam, menjadi tulang punggung perekonomian di Provinsi Banten.
Sektor ini memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur ekonomi daerah. Kemudian, mengacu pada kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi Banten juga ditetapkan sebagai kawasan pengembangan hilirisasi industri berbasis Migas dan Logam (besi baja), dengan adanya cluster petrokimia hulu yang signifikan.
Secara keseluruhan, capaian ini menunjukkan bahwa fondasi ekonomi Banten semakin kuat.
“Dengan menjaga kolaborasi dan semangat gotong royong antar semua pihak, saya mengaku optimis pertumbuhan ini akan terus berlanjut secara inklusif dan berkelanjutan,” jelas Andra Soni.
Dalam lima tahun terakhir, lanjutnya, realisasi investasi di Provinsi Banten selalu masuk lima besar nasional, bahkan rata-rata melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Hal itu tidak terlepas dari komitmen kuat Pemprov Banten menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas korupsi, penyederhanaan dan digitalisasi perizinan.
“Kemudian mempercepat pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan, jembatan, kawasan industri, dan konektivitas moda transportasi. Juga pengembangan kawasan industri di Banten Selatan, untuk mengurangi ketimpangan antara Banten Utara dan Selatan melalui konektivitas jalan tol Serang - Panimbang yang ditargetkan akan selesai di tahun 2026,” jelas Andra Soni.
Saat ini, Pemprov Banten tengah mempersiapkan SDM dalam daerah yang unggul dan siap kerja melalui program link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja serta kebijakan pendidikan gratis bagi sekolah SMA/SMK/SKh swasta.
“Bagi kami, pertumbuhan ekonomi bukanlah tujuan akhir, melainkan kendaraan untuk menghadirkan keadilan, memberdayakan anak bangsa, dan meningkatkan martabat rakyat. Setiap pabrik yang berdiri, setiap peluang kerja yang tercipta, adalah bagian dari ikhtiar besar membangun peradaban. Karena bagi kami, kemajuan yang sejati adalah yang bisa dirasakan, dijangkau, dan dimiliki oleh semua,” tutupnya.