Connect With Us

Sering Dianggap Sepele, Gratifikasi Jadi Pintu Masuk Korupsi Besar

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 25 September 2025 | 17:34

Penguatan Penyuluh Antikorupsi–Ahli Pembangun Integritas (PAKSI-API) di Ruang Rapat Inspektorat Daerah Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu 24 September 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyoroti bahaya laten dari korupsi kecil (petty corruption) seperti perilaku gratifikasi yang sering dianggap biasa dan sepele. Sebab hal ini bisa menjadi celah bagi praktik korupsi yang lebih besar.

Plt Kepala Inspektorat Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina menegaskan bahwa korupsi kecil seperti gratifikasi adalah tantangan terbesar saat ini.

Berdasarkan data KPK periode 2004–2023, tercatat 65 persen perkara korupsi berasal dari gratifikasi dan penyuapan. Mayoritas perkara itu terkait proses pengadaan barang dan jasa. 

"Gratifikasi sering dipandang biasa, padahal itu bisa membuka peluang suap," ungkapnya saat kegiatan Penguatan Penyuluh Antikorupsi–Ahli Pembangun Integritas (PAKSI-API) di Ruang Rapat Inspektorat Daerah Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu 24 September 2025.

Sitti Nina menekankan bahwa untuk melawan fenomena ini, dibutuhkan penguatan integritas sejak dini. "Pendidikan antikorupsi harus diperkuat melalui pembiasaan integritas sejak dini di keluarga dan sekolah," ujarnya.

Sinergi antara pemerintah, Forum Penyuluh Antikorupsi (Forpak), dan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pesantren hingga dunia usaha, dianggap kunci untuk membangun benteng kuat melawan korupsi.

Ratu Syafitri Muhayati, Ketua Forpak Banten menambahkan bahwa pendekatan ini berlandaskan pada prinsip-prinsip integritas, profesionalisme, dan etika perilaku, dengan tujuan akhir menciptakan masyarakat yang jujur dan berdaya sebagai benteng utama gerakan antikorupsi.

"Pemberdayaan PAKSI-API harus dilakukan melalui jejaring multipihak dengan melibatkan semua unsur termasuk pesantren, dunia pendidikan, organisasi pemuda, organisasi perempuan, dunia usaha, pelajar, hingga UMKM," tegasnya.

Fitri menambahkan, pendekatan pemberdayaan akan lebih diarahkan pada penguatan kapasitas, kolaborasi, dan kemandirian masyarakat.

Agar kapasitas semakin meningkat, digunakan metode SMELCE (Sharing, Monitoring, Evaluating, Learning, Capacity, Empowering) sebagai alat monitoring dan evaluasi. 

BANDARA
Ketahui Perbedaan Tarif Parkir Reguler dan Inap Agar Tak Kaget di Bandara Soetta

Ketahui Perbedaan Tarif Parkir Reguler dan Inap Agar Tak Kaget di Bandara Soetta

Jumat, 19 September 2025 | 20:23

Bagi Anda yang berencana meninggalkan kendaraan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, penting untuk memahami perbedaan antara area parkir reguler dan parkir inap.

TEKNO
SSL Murah: Pilihan Tepat untuk Startup dan Usaha Kecil

SSL Murah: Pilihan Tepat untuk Startup dan Usaha Kecil

Kamis, 25 September 2025 | 17:16

Ketika Anda membangun startup atau usaha kecil, banyak hal yang harus dipikirkan seperti produk, branding, pemasaran, customer service. Tapi satu hal yang sering terlupakan padahal penting banget adalah keamanan website.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill