Connect With Us

Hadapi MEA, Lulusan Sarjana Komunikasi Tidak Cukup Modal Ijazah

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 29 September 2016 | 19:05

Seminar Daya Saing Sarjana Ilmu Komunikasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Kamis (29/9/2016). (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANGNews.com-Para sarjana, khususnya di bidang Komunikasi saat ini memiliki tantangan yang lebih berat setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Memiliki ijazah dengan IPK Cum Laude saja tidak cukup untuk menyaingi sarjana dari negara-negara ASEAN.

Hal ini menjadi pembahasan pokok dalam seminar Daya Saing Sarjana Ilmu Komunikasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Kamis (29/9/2016).

Dalam seminar yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari FISIP program studi Ilmu Komunikasi ini, hadir sejumlah pembicara seperti Guru Besar Ilmu Komunikasi UI Ibnu Hamad, Ketua Komisi  Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis dan Praktisi Media Tjandra Wibowo.

Ibnu mengatakan, dalam aspek persaingan MEA, yang dibutuhkan bukan hanya sekedar ijazah tapi juga kempetensi. Seseorang disebut kompeten jika telah memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

"Berdasarkan kepentingan MEA, begitu ingin melamar pekerjaan kalau dalam pasar bebas akan ditanya anda berkompetensi di bidang apa, misalnya di Public Relation kompetensinya apa di public speaking, media relation dan lain-lain. Anda bisa ditolak jika tidak punya skill," jelasnya.

Untuk itu Ibnu menghimbau kepada lara mahasiswa agar mengubah cara kuliahnya. "Jangan hanya fokus pada kurikulum akademik semata tapi juga harus bisa menjawab kebutuhan pasar dan meningkatkan skill kompetensinya," katanya.

Semementara Yuliandre Darwis mengatakan, sebanyak 1/3 populasi  di ASEAN adalah warga Indonesia. Namun demikian, saat ini jumlah masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan masih cukup signifikan, termasuk di bidang komunikasi.

"Saat ini ada 246 jurusan komunikasi di perguruan tinggi Indonesia. Jika satu jurusan mencetak 100 sarjana per tahun, sudah 24.600 sarjana. Tapi apa jumlah ini sebanding dengan lapangan pekerjaan bidang komunikasi di Indonesia?," katanya.

Karena itu dengan adanya MEA justru membuka peluang bagi Sarjana Komunikasi. "Bicara MEA bukan hanya peristiwa ekonomi, tapi juga peristiwa komunikasi. Justru ini peluang terbuka, karena perusahaan-perusahan luar pasti membutuhkan public relation yang bisa menghubungkan mereka dengan masyarakat Indonesia," katanya.

 

 

HIBURAN
Wahana Salju dan Super Wings: Super Combo Ramaikan Liburan Sekolah di Mal Ciputra Tangerang

Wahana Salju dan Super Wings: Super Combo Ramaikan Liburan Sekolah di Mal Ciputra Tangerang

Senin, 16 Juni 2025 | 21:29

Dalam rangka menyambut liburan sekolah, Mal Ciputra Tangerang menghadirkan dua rangkaian program spesial untuk keluarga yakni Snow-Tacular Playland dan Super Wings: Super Combo.

TEKNO
BlackBerry Tiba-tiba Jadi Incaran Gen Z, Masih Layak?

BlackBerry Tiba-tiba Jadi Incaran Gen Z, Masih Layak?

Sabtu, 21 Juni 2025 | 18:16

Ponsel legendaris era 2000-an, BlackBerry, kembali mencuri perhatian, khususnya di media sosial TikTok melalui tren menggunakan ponsel lawas

SPORT
Dongkrak Talenta Muda Sepak Bola, RANA Grounds Parigi Soccer Field Hadir di Tangsel

Dongkrak Talenta Muda Sepak Bola, RANA Grounds Parigi Soccer Field Hadir di Tangsel

Sabtu, 21 Juni 2025 | 13:25

Sepak bola adalah olahraga yang paling popular di Indonesia dan digandrungi banyak orang dari berbagai kalangan usia dan strata sosial.

WISATA
Bentuk Ekosistem Wisata Bersih, PLN dan PT BWJ Bangun SPKLU di Tanjung Lesung 

Bentuk Ekosistem Wisata Bersih, PLN dan PT BWJ Bangun SPKLU di Tanjung Lesung 

Jumat, 13 Juni 2025 | 17:24

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Selatan berkolaborasi dengan PT Banten West Java Tourism Development (BWJ), yang mengelola kawasan wisata eksklusif Tanjung Lesung

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill