Connect With Us

Ulama di Tangerang Diminta Tangkal Radikalisme & Terorisme

Maya Sahurina | Rabu, 23 Januari 2019 | 20:19

Kegiatan diskusi dengan tema "Peran Tokoh Agama dalam rangka Deteksi dan Pencegahan Dini terhadap Terorisme dan Radikalisme" di Pemkab Tangerang, Rabu (23/1/2019). (TangerangNews/2018 / Maya Sahurina)

 

TANGERANGNEWS.com-Terorisme dan radikalisme tetap menjadi ancaman yang harus diwaspadai semua pihak, tak terkecuali pemerintah daerah dan tokoh agama (ulama) di Tangerang.

Hal itu mengemuka dalam diskusi dengan tema "Peran Tokoh Agama dalam rangka Deteksi dan Pencegahan Dini terhadap Terorisme dan Radikalisme". Diskusi yang digelar MUI, Pemkab dan Polresta Tangerang itu menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius dan Imam Besar Mesjid Istiqlal Profesor Nasarudin Umar di Gedung Serba Guna (GSG), Puspemkab Tangerang, Rabu (23/1/2019).

Tokoh Agama

Dalam kesempatan itu, Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, di era digital ini, paham radikalisme dan terorisme merupakan ancaman yang sangat membahayakan bagi generasi saat ini.

"Terlebih bagi para anak-anak yang memang rentan untuk mencoba-coba hal yang bersifat baru melalui digital teknologi. Maka perlu para ulama memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengindari hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya. 

Lanjutnya, terorisme merupakan tindakan yang tidak biasa. Oleh karena itu, kata dia, harus ada langkah bersama untuk mendeteksi secara dini di lingkungan sekitar.

"Kita berikan pencerahan yang komprehensif untuk merapatkan barisan, menghindari hal-hal yang merusak persatuan dan kesatuan, terutama masalah hoaks dan ancaman yang mungkin terjadi. sehingga tahu persis apa yg harus dikerjakan untuk menghindari semuanya," bebernya.

Ia juga meminta kepada ulama di Tangerang terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar paham radikalisme dan terorisme tidak menjangkiti, terutama kaum milenial.

"Kita berikan contoh yang baik, karena ulama ada di setiap daerah, demikian pun dengan mantan napi teroris. Disini peran ulama sangat penting terus memberikan pencerahan kepada masyarakat," jelasnya.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang juga turut hadir mengatakan, penduduk Tangerang setiap tahunnya terus bertambah karena menjadi tujuan urbanisasi. Karena itu, kata Zaki, penduduk Tangerang menjadi sangat heterogen karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Ditengah-tengah masyarakat kita yang heterogen, perlu elemen-elemen masyarakat yang mendukung dan ikut menjaga keamanandan ketertiban   masyarakat.  Sehingga peran ulama sangat penting ditengah masyarakat heterogen seperti ini," kata Zaki.

Zaki menambahkan, kegiatan itu sangat penting dalam rangka menyelaraskan pemahaman dan wawasan untuk menyamakan persepsi dan gerak dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme.

"Semua komponen harus memiliki pemahaman dan sikap untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme yang dapat tumbuh dan berkembang, sehingga harus diantisipasi sejak dini, termasuk di Kabupaten Tangerang," tutupnya.(RAZ/HRU)

KOTA TANGERANG
Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Senin, 3 November 2025 | 21:18

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Rapat Kewilayahan menyerap aspirasi sekaligus menggeber strategi mitigasi komprehensif menghadapi puncak musim penghujan dan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

NASIONAL
Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:58

Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyetujui besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi sebesar Rp54.193.807 per jamaah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill