Connect With Us

Jokowi Sebut Sertifikat Tanah Hindari Sengketa Lahan

Maya Sahurina | Senin, 18 Februari 2019 | 20:15

Presiden Joko Widodo membagikan 5 ribu sertifikat kepada warga Kabupaten Tangerang di Lapangan Maulana Yudha Negara, Senin (18/2/2019). (TangerangNews/2019 / Maya Sahurina)

 

TANGERANGNEWS.com-Presiden Joko Widodo membagikan 5 ribu sertifikat kepada warga Kabupaten Tangerang di Lapangan Maulana Yudha Negara, Senin (18/2/2019).

Kehadiran Jokowi disambut antusias oleh warga yang menjadi penerima manfaat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Sebelum memberikan sambutan, orang nomor satu di Republik Indonesia itu pun ingin memastikan bahwa sekitar 5.000 orang yang hadir benar-benar menerima sertifikat tanah.

Ia meminta warga untuk mengangkat sertifikat yang telah diterima, kemudian menghitungnya hingga hitungan ke-31.

"Nanti kalau tidak diangkat seperti itu, jangan-jangan yang diberi hanya yang di depan tadi, iya kan? dulu sering seperti itu, saya hafal," ujarnya.

"Saya tidak mau sekarang seremoni, harus diangkat. Biar kelihatan, bahwa lima ribu itu betul-betul juga diberikan kepada bapak ibu dan saudara-saudara sekalian," lanjutnya.

Kemudian, Jokowi menerangkan alasan mengapa program sertifikasi tanah dibawah kepemimpinannya menjadi program prioritas. Kata Jokowi, setiap dirinya berkunjung ke daerah, persoalan yang kerap ditemuinya adalah sengketa lahan, bahkan konflik agraria itu, kata dia, terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia.

"Tidak hanya di pulau Jawa, di pulau Sumatera, Kalimantan, Maluku, NTT, NTB, Maluku Utara, Sulawesi, Papua . Semuanya, urusan tanah ini banyak yang sengketa. Karena rakyat belum memegang yang tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki," jelasnya.

Sertifikasi tanah itu, lanjutnya, semestinya sejak tahun 2015 sudah ada 126 juta bidang tanah yang bersertifikat. Namun, baru dapat terselesaikan 46 juta. Sehingga masih tersisa 80 juta sertifikat dari Sabang sampai Merauke.

"Setahun, dulu-dulu produksi produksi sertifikat ini hanya 500 ribu, artinya apa? bapak ibu harus nunggu 160 tahun lagi untuk dapat sertifikat. Mau? Mau? yang mau maju ke depan," tanya Jokowi kepada peserta.

Presiden Joko Widodo membagikan 5 ribu sertifikat kepada warga Kabupaten Tangerang di Lapangan Maulana Yudha Negara, Senin (18/2/2019).

Pertanyaan itu serentak mendapatkan jawaban "tidak mau". Kemudian, Jokowi menjanjikan akan memberikan hadiah sepeda bagi yang berani maju ke depan, namun mengurus sertifikat membutuhkan waktu 160 tahun.

Ia juga membeberkan target pemerintah soal sertifikasi tanah, dimana pada tahun 2017 sebanyak 5 juta, 2018 sebanyak 7 juta, dan tahun 2019 sebanyak 9 juta.

"Yang paling penting saya ingin, di Kabupaten Tangerang seharusnya nunggu 160 tahun lagi, (tahun) 2023 rampung semua di Kabupaten Tangerang," imbuhnya.

Kepemilikan sertifikat tanah, jelasnya, sangat penting sebagai bukti hukum. Karena, jika ada pihak yang mengklaim, maka sertifikat itu menjadi jawaban.

"Inilah kuncinya sertifikat. Jadi sekarang bapak ibu sudah tenang karena sudah memegang tanda bukti hak hukum tanah yang bapak ibu yang miliki," bebernya.(RMI/HRU)

TANGSEL
Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Sabtu, 27 April 2024 | 15:35

Polsek Ciputat Timur menangkap dua pemuda yang memproduksi dan mengedarkan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis atau gorila, Sabtu 27 April 2924.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill