Connect With Us

Banyak Diprotes, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Keluarkan Maklumat Pelayanan

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 16 September 2025 | 10:41

Layanan pembuatan KTP di Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Kamis 3 Agustus 2023. (@TangerangNews / Dimas Wisnu Saputra)

TANGERANGNEWS.com– Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang banyak dikeluhkan warga terkait pelayanan administrasi kependudukan, mulai dari pengurusan KTP, KK, pindah alamat, hingga akta kelahiran.

Menanggapi itu, Disdukcapil Kabupaten Tangerang mengeluarkan Maklumat Pelayanan yang diteken langsung oleh Kepala Disdukcapil, Fachrul Rozi, Selasa, 16 September 2025. 

Maklumat itu berisikan komitmen instansi dalam memberikan layanan publik yang sesuai standar, dengan tiga poin utama.

  1. Kami berjanji dan sanggup untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
  2. Kami berjanji dan sanggup untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kewajiban dan akan melakukan perbaikan secara terus-menerus.
  3. Kami bersedia untuk menerima sanksi dan/atau memberikan kompensasi apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai standar.

Meski demikian, netizen tetap ramai menyampaikan unek-uneknya di kolom komentar akun Instagram resmi Disdukcapil Kabupaten Tangerang. Banyak yang menilai pelayanan belum sesuai harapan.

Akun @rahmanrasel126 misalnya, yang membandingkan antara Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

“Ga usah dibandingin sama kota yang laen, sama Kota Tangerang aja udah jauh banget pelayanannya,” tulisnya.

Sementara itu, akun @taufiqalb menantikan keseriusan Disdukcapil Kabupaten Tangerang terkait maklumat tersebut.

“Tinggal SS aja nih foto kalo pelayanan nya ribet..kita liat teknis di lapangan nya..,“ imbuhnya.

Akun @retnoabelia berbagi pengalaman kurang mengenakkan yang dialaminya saat mengurus administrasi kependudukan.

“Pengen urus pindah alamat, yg artinya ganti KTP, KK, dll…..tapi ga berani krn takut ribet dan lama. Ampe skrg udah mau 8 tahun nempatin rumah baru, msh pake KTP dan KK dgn alamat lama,” bebernya.

Hal serupa juga dialami akun @lucky_surya12, “Ngurus KK di Kecamatan Curug disuruh bolak-balik, harus scan dulu, pas udah di data scan suruh nunggu 1 Minggu, udah lewat seminggu, balik ke kecamatan lagi, katanya ijazah anak gak ke scan, terus suruh input data scan lagi dari awal, ini bolak balik," ungkapnya.

Di sisi lain, akun @art_blehdo menyebut adanya dugaan pungli saat mengurus administrasi kependudukan di Disdukcapil Kabupaten Tangerang.

“Sy ngurus KK biar keluar barkot aja sampai 4 bln ga jadi.. sdh ke Dukcapil balik lagi ke kecamatan.. akhirnya nyuruh teman byar 300 rb seminggu jadi. Ya begitulah….,” timpalnya 

“D era digital tapi ngurus2 data harus manual dtng k tmpat biar ada calonya + bisa brbagi k petugas ya min… Aplikasi sengaja d buat ribet biar warga datang langsung..,“ ujar @kusnaedi2805 tak ketinggalan.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BANTEN
Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sabtu, 13 September 2025 | 15:29

Gubernur Banten Andra Soni menyebut terdapat 8.126 ton sampah yang timbul per harinya di Provinsi Banten dan kemungkinan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

OPINI
Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Senin, 15 September 2025 | 14:03

Dalam dua dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan pembangunan fisik yang mencolok di berbagai daerah. Gedung-gedung pemerintahan baru menjulang, jalan-jalan kota yang mulus menghubungkan kawasan industri, hingga perumahan yang menjamur

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill