Connect With Us

Modal Rp1,5 Juta, Karyati Bisa Kuliahkan Anak dan Saudaranya

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 20 Desember 2013 | 20:05

Ibu Karyati (Dens Bagoes Irawan / TangerangNews)


TANGERANG-Hidup serba kekurangan yang pernah dialami Karyati, 46, tidak membuat dirinya putus asa. Dengan berdagang warung tegal (warteg) dia mampu kuliahkan dua anaknya hingga menjadi perawat dan sarjana informatika. Hingga kini, dia pun masih membiayai kuliah adik kandungnya ke akademi kebidanan dan keponakannya di sekolah penerbangan.

 Karyati yang akrab disapa Bude oleh pelanggannya ini mulai membuka warteg pada empat tahun silam di belakang RS An-Nisa, Jalan Arya Wangsa Karya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Dia membuka usaha karena merasa lelah bekerja sebagi karyawan di pabrik bihun yang tak jauh dari tempat tinggalnya di RT 2/2, Kampun Gebang, Kecamatan Cibodas.

 “Saya sembilan tahun kerja di pabrik. Tapi penghasilan segitu-gitu aja. Sementara suami saya, Torikun, 55, cuma sopir bus karyawan. Penghasilannya tidak seberapa, kalau mobil rusak harus memperbaiki pakai uang sendiri. Akhirnya saya keluar dari pabrik. Awal-awal mau buka usaha, pokoknya modalnya semangat. Dengan modal uang Rp 1,5 juta akhirnya buka warteg,” kata wanita asal Purwokerto, Jawa Tengah itu.

 Saat awal membuka warteg, memang pelanggannya langsung ramai. Banyak karyawan RS An-Nisa yang makan ditempatnya. Namun, dalam perjalanan usahanya tidak berlangsung mulus, dia kerap kekurangan modal lantaran banyak karyawan yang berkurang. Karyati sampai harus menjual cincin dan kalung pernikahannya.

 “Mereka suka makan dulu, tapi bayarnya akhir bulan saat gajian. Jadi saya tidak ada modal untuk belanja bahan dagangan. Ya terpaksa harus jual cincin dan kalung,” paparnya.

 Meski kerap dihutangi, Karyati tidak pernah protes karena tidak mau kehilangan pelanggan. Dia pun tetap bertahan dengan usahanya. Wartegnya buka pada hari Senin hingga Sabtu, dari pukul 07.00-19.00 WIB. Setelah beberapa tahun berjalan, dia pun memiliki cukup uang untuk menguliahkan anaknya ke perguruan tinggi.

 Anak pertamanya, Yudianto, 29, kuliah S1 Informatika di STMIK Masa Depan, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, dan kini bekerja sebagai admin IT di sebuah perusahaan di Subang.

Sementara anak keduanya, Holidah Fitriana, 25, kuliah Keperawatan di UNIPDU Jombang, dan kini bekerja telah sebagai perawat di RS Melati, di Jalan Merdeka, Kota Tangerang.

“Saya ingin merubah nasib, jadi saya kuliahkan anak sampai sarjana. Saya berharap mereka bisa membantu saya kalau saya sudah tidak mampu lagi,” katanya.
 
Meski telah hidup berkecukupan, itu tidak membuat Karyati bersantai. Dia pun ingin melihat saudaranya sukses. Akhirnya dia membiayai kuliah adik kandungnya Ratmini ke jurusan kebidanan di STIKes YATSI, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Selain itu juga keponakannya, Fikri Muzaki, dia kuliahkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan (STPI) Curug.
 
“Adik saya memang berniat menjadi bidan, jadi saya dukung. Kalau keponakan saya rencananya mau saya jadikan pilot. Saya merasa sudah biasa dengan hidup susah, tapi saya selalu ingat agar jangan sampai putus semangat. Saya juga tidak ingin anak-anak dan saudara saya putus sekolah karena kemiskinan. Jadi sekarang saya mau merubah nasib mereka dengan memberi pendidikan yang baik,” paparnya.
 
AYO! TANGERANG CERDAS
Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:55

Salah satu syarat terbaru yang wajib dipenuhi calon peserta didik dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Banten ialah mengunggah foto diri di depan rumah lengkap dengan informasi lokasi atau fitur geotagging.

KAB. TANGERANG
Tiga Bulan Menjabat, Bupati Tangerang Belum Pernah Libur dan Setiap Hari Turun Lapangan

Tiga Bulan Menjabat, Bupati Tangerang Belum Pernah Libur dan Setiap Hari Turun Lapangan

Senin, 16 Juni 2025 | 16:41

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, memaparkan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tangerang selama tiga bulan pertama menjabat bersama Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah.

KOTA TANGERANG
Ada 396.131 Kasus Penyakit Tidak Menular di Kota Tangerang, Didominasi Hipertensi

Ada 396.131 Kasus Penyakit Tidak Menular di Kota Tangerang, Didominasi Hipertensi

Selasa, 17 Juni 2025 | 19:53

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperkuat upaya pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), dengan menggelar Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas Tahun 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill