Connect With Us

Bagus Diajak ke Lantai 2 Untuk Dibantai

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 29 April 2014 | 23:10

Salah satu mayat keluarga yang dibantai pelaku. (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Bagus, 16,anak kedua korban yang berhasil selamat dari pembantaian,  sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku, Ramadhan Gumilang alias Gugum.

Ketika itu, Bagus, siswa kelas II SMKN 6 Kota Tangerang itu  baru saja pulang dari sekolah sekitar pukul 15.30 WIB. Dia tidak mengetahui jika kedua orang tuanya Dukut, 50, dan Heriyanti, 45,  serta adiknya Prasetyo 13, sudah tewas dibunuh.

"Di dalam rumah dia bertemu Gugum. Bagus melihat ada darah ditangannya. Tapi Gugum bilang kalau dia habis berkelahi dengan anak Kota Bumi. Lalu Bagus diajak Gugum naik ke lantai dua," kata Tatang Murdio, 56, tetangga korban.

Saat di lantai dua, Gugum memukul kepala Bagus dengan kunci pipa. Namun pukulan itu tidak begitu keras, sehingga Bagus tidak terkapar.  Karenanya Bagus sempat baku hantam dengan pelaku.

"Bagus sempat teriak minta tolong. Saya mendengarnya langsung saya samperin. Tapi saat saya panggil, Gus.. Bagus.. tidak ada jawaban. Ternyata saat itu dia sedang rebutan kunci pipa," jelas Tatang.

Tatang yang mengira teriakan itu hanya karena perkelahian biasa dengan keluarga tidak merasa curiga dan membiarkannya. Tiba-tiba Bagus berlari keluar rumah dengan kondisi kepala berlumuran darah.

"Bagus kabur setelah berhasil merebut kunci pipa. Dia teriak, saya dipukul dia, saya dipukul dia. Saya dan tetangga belum ngerti yang Bagus sebut itu siapa," terangnya.

Menurut Tatang, warga juga belum menyadari jika tiga anggota keluarga Bagus telah tewas. Warga mengira kalau Bagus hanya berkelahi dengan Gugum.

"Karena warga curiga, kami memeriksa ke dalam rumah. Ternyata Ibu Heriyanti dan Prasetio sudah tewas berlumuran darah. Tapi kita juga belum tahu kalau pak Dudut juga tewas di lantai dua. Hal tu baru diketahui setelah polisi datang memerikasa rumah," jelasnya.

Pelaku sendiri berhasil ditangkap warga saat mencoba melarikan diri dari lewat atap rumah. Warga mengepungnya di sudut gang yang tak jauh rumah korban.

"Dia sedang cuci tangan di rumah warga. Saat ditangkap dia diam saja tidak melawan. Tadinya mau dipukulin, tapi dilarang sama warga lain. Dia langsung digiring ke Polsek Jatiuwung," jelas Tatang.
 
 
WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BANDARA
Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Mulai 1 November Bandara Soetta Sediakan Jalur Jemput Premium di Terminal 2

Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:57

Kabar gembira bagi pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang yang menginginkan layanan penjemputan lebih cepat dan nyaman.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill