Connect With Us

Terlalu Tinggi, Tembok ‘Berlin’ Green Lake City Diprotes

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 18 Mei 2014 | 18:03

Warga sekitar perumahan elite baru Green Lake City yang protes dengan proyek tersebut. (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

 
 
TANGERANG-DPRD Kota Tangerang meminta kepada pemerintah daerah setempat agar menurunkan tembok pembatas perumahan Green Lake City di Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh.
 
Permintaan itu dilakukan karena tembok yang terlalu tinggi membuat warga khawatir akan menimpa perumahan mereka jika runtuh.
 
"Pagarnya terlalu tinggi,  ini jadi keresahan warga. Kita minta pemkot memepertimbangkan kembali pembangunan tembok perumahan tersebut. Harus bisa diturunkan," kata Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PPP Iskandar Zulkarnain, Minggu (18/5).
 
 
Selain itu, Anggota DPRD dari Fraksi Golkar Hapipi juga menghimbau agar dalam pembangunan jalan tol, khususnya yang dibangun Green Lake City, agar tidak memotong jalan warga.
 
Seperti yang terjadi di Kelurahan Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, yang ditolak warga lantaran melintasi akses jalan di perkampungan tersebut.
 
"Akses jalan warga yang dulu ada, harus tetap diselamatkan. Pemkot juga harus membuat jalan penghubung bagi warga perkampungan untuk akses ke permukiman," ujarnya.
 
Mulyadi salah satu warga Kelurahan Petir mengatakan, pembangunan tembok pembatas perumahan Green Lake City mencapai 9 meter, itu terlalu tinggi dibanding rumah warga sekitar dan dapat membahayakan keselamatan warga.
 
“Pembangunan tembok itu maksimal 3 meter, jangan terlalu tinggi. Nanti kalau roboh kita yang kena,” tambah tukasnya.
 
Wali Kota Tangerag Arief R Wismansyah mengatakan, bahwa sebelumnya pihaknya telah meminta pengembang Green Lake CIty untuk mengurangi tinggi tembok pembatas antara perumahan mewah tersebut, dengan permukinan warga. "Kita sudah suruh menurunkan, mungkin belum semua, kan jumlahnya banyak banget luas lahan mereka," katanya.
 
Sementara itu,  tidak ada seorang pun dari pihak pengembang perumahan elite tersebut saat dimintai tanggapannya dengan protes tersebut. Adapun salah seorang petugas yang mengaku Satpam bernama Parmo menyampaikan tidak bisa memberikan informasin apapun kepada wartawan. “Kami tida berkewajiban menjawab pertanyaan wartawan,” ketusnya.
 
BISNIS
138 Tahun Berdiri Del Monte Foods Dinyatakan Bangkrut, Begini Nasib Produknya di Indonesia

138 Tahun Berdiri Del Monte Foods Dinyatakan Bangkrut, Begini Nasib Produknya di Indonesia

Jumat, 4 Juli 2025 | 12:22

Del Monte Foods, perusahaan makanan kaleng asal Amerika Serikat yang telah berdiri selama 138 tahun, resmi mengajukan kebangkrutan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

TEKNO
YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:12

YouTube akan segera menggulirkan perubahan besar dalam kebijakan monetisasi untuk menindak konten-konten tidak orisinal, termasuk video yang diproduksi massal dan bersifat repetitif.

TANGSEL
Protes SPMB, Akses Jalan Menuju SMA Negeri 03 Tangsel Masih Diblokir Warga Sekitar

Protes SPMB, Akses Jalan Menuju SMA Negeri 03 Tangsel Masih Diblokir Warga Sekitar

Senin, 14 Juli 2025 | 13:02

Akses Jalan Menuju SMA N 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Jalan Benda Timur, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang masih diblokir oleh warga, Senin 14 Juli 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill