Connect With Us

Dorong Daya Saing Industri di Kota Tangerang, Disperindagkop Sosialisasi SNI

Rangga Agung Zuliansyah, Advertorial | Kamis, 28 Mei 2015 | 17:17

Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk melindungi Produk Dalam Negeri dalam rangka menghadapi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagko (Istimewa / TangerangNews)



TANGERANG-Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk melindungi Produk Dalam Negeri dalam rangka menghadapi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang mengambil peran dengan mengadakan sosialisasi perluasan penerapan SNI.

 

Kegiatan yang diikuti oleh para pelaku industri kelas menengah dan besar di Kota Tangerang ini dibuka langsung oleh Kepala Disperindagkop Kota Tangerang Sayuti. Selain itu hadir sebagai narasumber, diantaranya dari pihak Kementerian Perindustrian, Balai Sertifikasi Industri (BSI) dan Dinas Perindustrian dan Pedagangan Banten.

 

Sayuti mengatakan, penerapan pemberlakuan SNI ini perlu untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang mengandung bahan berbahaya yang membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia, sesuai amanat UU no 3/2014 Tentang Perindustrian dan PP no 102/2000 Tentang Standarisasi Nasional.

 

“Selain itu demi persaingan usaha yang sehat, peningkatan daya  saing dan peningkatan efesiensi serta kinerja industri, mengingat Indonesia akan mengadapi MEA yang akan berlaku pada Desember 2015. SNI sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” jelasnya, Kamis (28/5).

 

Menurut Sayuti, Kota Tangerang mempunyai potensi yang tinggi dari sektor perdagangan dan jasa. Namun masih banyak produk dari perusahaan tersebut yang belum ber-SNI. Kendalanya diantaranya adalah biaya sertifikasi yang mahal dan ketidak tahuan terhadap regulasi yang berlaku.

 

“Biaya sertifikasi memang relatif mahal, sekitar Rp30 juta. Selain itu proses pengurusannya juga terlalu lama. Sehingga peserta berharap ada bentuk kepedulian berupa bantuan Pemerintah untuk memfasilitasi kemudahan dalam rangka pendaftaran SNI. Hal ini tentunya akan jadi evaluasi kami,” katanya.

 

Kabid Perindustrian Disperindagkop Kota Tangerang Fardiani mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk dua angkatan dengan jumlah peserta 100 orang. “Angkatan pertama sebanyak 50 orang sudah mengikutinya pada bulan Mei. Angkatan kedua rencananya akan mengikuti kegiatan pada Oktober 2015,” jelasnya.

 

Dia menjelaskan, Industri di Kota Tangerang ada 18 komoditi diantaranya perbengkelan, kendaraan bermotor, furnitur, jasa, logam, konveksi, makanan dan minuman. “Paling banyak konveksi dan makanan minuman. Kualitasnya sudah bagus, namun memang belum semua SNI, lagi mengarah kesana. Karena itu kita terus lakukan sosialisasi untuk memberi mereka pemahaman,” jelasnya.(ADV)

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill