Connect With Us

Tangerang 'Live Room' Diisi Laporan Lucu dari Masyarakat

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 8 Maret 2016 | 18:12

Tangerang Live Room (Dira Derby / TangerangNews.com)

TANGERANG-Sejak dioperasikannya Tangerang Live Room oleh Pemerintah Kota Tangerang, banyak masyarakat yang melaporkan berbagai masalah. Namun ternyata tak semua laporan yang masuk tersebut merupakan hal yang harus ditangani pemkot.

 

Kasie Pengembangan e-goverment Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang, Adhi Zulkifli mengatakan, pihaknya kerap menerima berbagai aduan dari masyarakat seperti persoalan macet, sampah dan jalan rusak. Tapi kadang ada juga laporan yang tak berkaitan dengan peroalan pemerintahan.

 

"Pernah ada warga yang lapor, dia protes ada atraksi topeng monyet saat festival culinary night di Karawaci. Warga menilai itu bentuk penyiksaan binatang, dan minta Pemkot untuk menindak," katanya, Selasa (8/3/2016).

 

Selain itu, kata Adhi, ada juga seorang warga yang melapor bahwa suaminya tidak pulang-pulang dari Diklat. Setelah dicek, ternyata suami dari pelapor bukan PNS dan memang tidak pergi Diklat. "Cuma perginya kemana kita nggak tahu," katanya.

 

Meski demikian, lanjut Adhi, pihaknya tetap merespon aduan dari masyarakat tersebut dengan memberikan penjelasan bahwa laporan tidak bisa dilanjuti karena bukan kewenangan Pemkot Tangerang. "Ya harus tetap kita tanggapi dengan baik," ujarnya.

 

Adhi menyebutkan, dalam sehari rata-rata ada sekitar 15-20 laporan yang masuk melalui 9 kanal layanan aduan Pemerintah Kota Tangerang seperti email, twitter, call center dan aplikasi Laksa. Semua laporan itu terpantau secara real live di Tangerang Live Room.

 

"Dari seluruh laporan itu, sekitar 80 persennya langsung bisa kita tangani. Sisanya harus ditangani dengan koordinasi terlebih dahulu antar OPD atau bukan kewenangan pemkot," jelasnya.

 

Adhi mengatakan, pihaknya terus berbagai kanal layanan aduan untuk masyarakat, terutama dari Aplikasai Laksa. Karena lewat aplikasi itu, Pemkot bisa lebih cepat menangani aduan. "Di dalamnya ada foto dan peta lokasi, jadi bisa langsung tahu gimana kondisinya," paparnya.

 

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, Tangerang LIVE Room ini, dirancang sebagai pusat kendali, monitoring, media informasi dan evaluasi serta pelaporan dan layanan bagi masyarakat.

"Kita bisa mengetahui, memantau segala permasalahan yang terjadi di seputar Kota Tangerang dan informasi yang disajikan lebih cepat sehingga persoalan yang ada dapat segera ditindaklanjuti," terangnya.

PROPERTI
Akses Tol Jakarta-Tangerang KM 25 Segera Rampung, Ini Dampaknya ke Wilayah

Akses Tol Jakarta-Tangerang KM 25 Segera Rampung, Ini Dampaknya ke Wilayah

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:47

Pembangunan akses tol langsung Jakarta-Tangerang KM 25 yang digagas oleh Paramount Petals kini memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

KAB. TANGERANG
Wapres Gibran Amanatkan Rehabilitasi 750 Ribu Hektare Mangrove Beralih Fungsi, Pemerintah Cari Dana

Wapres Gibran Amanatkan Rehabilitasi 750 Ribu Hektare Mangrove Beralih Fungsi, Pemerintah Cari Dana

Senin, 27 Oktober 2025 | 14:11

TANGERANGNEWS.com-Sebanyak 750 ribu hektare lahan mangrove yang kini telah beralih fungsi menjadi target utama rehabilitasi nasional, sebagai upaya menyelamatkan ekosistem pesisir Indonesia.

KOTA TANGERANG
Singkirkan Dua Kandidat Lain, Dedi Ochen Terpilih Jadi Dirut Perumda Pasar Kota Tangerang Periode 2025–2030

Singkirkan Dua Kandidat Lain, Dedi Ochen Terpilih Jadi Dirut Perumda Pasar Kota Tangerang Periode 2025–2030

Senin, 27 Oktober 2025 | 14:48

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang resmi menunjuk Dedi Ochen sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Tangerang untuk periode 2025–2030.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill