Connect With Us

Pemkot Tangerang Kesulitan Dapatkan Fasos Fasum

| Selasa, 1 Desember 2009 | 14:45

Tampak Camat Priuk Engkos Zarkasyia menerangkan persoalan Fasos Fasum yang berubah peruntukan di tiga peruamahan yang ada di wilayahnya. (tangerangnews / tangerangnews/ganyong)


TANGERANGNEWS-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengaku kesulitan meminta lahan fasos fasum terhadap perumahan atau pengembang yang hingga kini tak juga menyerahkan lahan fasos fasum. Berdasarkan data Dinas Tata Kota Tangerang, jumlah pengembang di wilayah itu berjumlah sebanyak 131, namun hingga kini baru 27 pengembang yang menyerahkan lahan tersebut.
 
Kepala Bidang Informasi dan Penyelesaian Sengketa Tanah Fasos Fasum Dinas Tata Kota Tangerang Herawan mengatakan, pengembang nakal saat ini semakin marak. Mulai dari pengembang kecil hingga besar.
 
“Mereka umumnya menyalahi dengan cara membuat siteplan parsial, ini jelas menyalahi tetapi mereka tetap saja berjalan seperti tidak ada salah,” ujar Herawan siang ini saat menemui masyarakat di Kecamatan Priuk, yang sedang ada konflik menuntut lahan fasos fasum di tiga perumahan yakni Villa Tangerang Regency, Villa Tangerang Indah dan Griya Sangiang Mas yang berubah peruntukan.
 
Dirinya mengatakan pengembang seperti itu, sangat menyulitkan Pemkot Tangerang. Contohnya, kata dia, mereka awalnya, mengaku hanya akan membuat cluster A, kemudian cluster A sudah selesai, mereka membuat cluster B. Setelah itu, mereka membangun cluster C. “Terus saja mereka asik membangun, sementara fasos fasumnya tidak diserahkan. Padahal menurut aturan mereka seharusnya menyerahkan paling lambat enam bulan setelah bangunan itu selesai, kalau begitu terus kapan ada fasos fasum yang diserahkan. Ini lah akan-akalan mereka,” tegasnya.
 
Seharusnya, kata dia, pengembang menyepakati perjanjian awal saat mereka meminta izin, yakni menyerahkan lahan 40% meski pun mereka akan membangun lagi nanti. Terpenting dari itu semua adalah pengembang harus konsisten ketika akan membangun. “Buatkan semacam siteplan mini untuk membangun secara keseluruhan, jangan parsial,” tegasnya.
 
Ditanya apakah pengambang tidak pernah dipanggil. Dirinya menjawab, sudah beberapa kali pihaknya memanggil tetapi yang datang selalu yang tidak berkompeten. “Ini terjadi mulai dari pengambang kecil seperti di sini (ditiga perumahan diatas ) hingga perumahan elite seperti Modernland. Bayangkan saja, kasus Modernland luas lapangan golf mencapai 60 hektare, hingga kini mereka belum memenuhi fasos fasum yang 40% itu,” jelasnya.
 
Kemarin pagi puluhan warga dari ditiga perumahan menemui Camat Priuk, Kota Tangerang Engkos Zarkasyia. Warga bingung, fasos fasum yang dijanjikan pengembang untuk lahan bermain kini tidak ada. Camat setempat mengaku dirinya baru menjabat sehingga meminta warga untuk mengerti persoalan itu. 
 
“Kami minta sebelum camat ganti lagi fasos fasum segera diberikan kepada kami, sebab karena tidak ada resapan air wilayah ini menjadi banjir,” ujar Ketua RT 02/07 Perumahan Griya Sangiang Mas. Dirinya memastikan dampak dari banyaknya lokasi fasos fasum yang hilang telah menyebabkan lima perumahan banjir. “Tiga diantaranya, warga  perumahan yang demo ini,” tandasnya. (ganyong)
MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

BANTEN
Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Senin, 3 November 2025 | 15:51

Sebanyak, 23 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi secara resmi dilantik oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Gedung Negara Provinsi Banten, Senin 3 November 2025.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

SPORT
PSSI Pastikan Pelatih Baru Timnas Indonesia Bukan Shin Tae Yong

PSSI Pastikan Pelatih Baru Timnas Indonesia Bukan Shin Tae Yong

Senin, 3 November 2025 | 18:32

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Vivin Cahyani Sungkono menepis isu yang menyebut Shin Tae Yong akan kembali melatih Timnas Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill