Connect With Us

Pembangunan Rumah Sehat Sederhana Terkendala Kredit

| Rabu, 5 Mei 2010 | 16:56

Contoh Rumah Sederhana (tangerangnews / dens)

 

TANGERANGNEWS-Pembangunan rumah sederhana masih terkendala oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang dikucurkan oleh kalangan perbankan. Hal ini disebabkan kehati-hatian yang masih diterapkan perbankan sehingga membuat pihak pengembang sulit memperoleh KPR yang dibutuhkan oleh konsumen.
 
Ketua umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Ir. Eddy Ganefo saat ditemui TangerangNews.com di padang golf Moderland Rabu (5/5) mengatakan,  kalangan perbankan biasanya hanya memberikan KPR kepada pengembang yang lokasinya dinilai sangat strategis.
 
“Padahal tidak semua pengembang yang memiliki lahan di lokasi strategis. Dampaknya pengembang yang lokasinya tidak strategis kesulitan mendapatkan KPR,” ujar Eddy, siang ini.
 
Ia menambahkan sikap perbankan ini sebenarnya wajar karena perbankan khawatir kredit yang dikucurkan akan macet. Disatu sisi prinsip kehati-hatian perbankan ini membuat pengembang rumah sehat sederhana sulit memenuhi permintaan pasar.
 
Ia menyontohkan pada tahun 2010 ini saja pengembang rumah sehat sederhana di Jabar hanya mampu membangun 100 ribu unit untuk Nasional dan 10 – 15 ribu unit untuk Banten.
 
Lebih lanjut ia mengatakan,  kenaikan rumah sehat sederhana sebesar 50 persen menyebabkan, makin tidak tersentuh masyarakat berpenghasilan rendah termasuk pegawai negeri sipil dan swasta.
 
“Untuk itu kenaikan harga rumah sehat sederhana untuk menyesuaikan kenaikan harga material bangunan yang seharusnya mempertimbangkan daya beli masyarakat,” ujarnya.
 
Dia menambahkan, jika harga lahan semakin mahal tentu saja berpengaruh terhadap harga rumah. “Pengembang jadi sulit menetapkan harga sesuai kemampuan dari konsumen,” tandas Eddy.
 
Harga rumah sehat sederhana ini telah dipatok tidak boleh lebih dari Rp55-75 juta/unit sehingga kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah untuk membeli rumah merosot akibat harga bahan pokok yang mahal dan memperlemah ekonomi.
 
 Sedangkan pendapatan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Sehingga harga rumah sehat sederhana,  yang naik akan semakin membebani masyarakat berpenghasilan rendah dan memicu program rumah bersubsidi itu rawan salah sasaran. “Pemerintah perlu mengevaluasi secara serius afektivitas program perumahan rakyat serta menyusun strategi untuk menghindari subsidi perumahan dinikmati oleh kelompok masyarakat yang tidak berhak,” ujarnya (deddy)

KOTA TANGERANG
3 Wartawan Dapat Hadiah Umroh Media Gathering DPRD Kota Tangerang

3 Wartawan Dapat Hadiah Umroh Media Gathering DPRD Kota Tangerang

Selasa, 4 November 2025 | 19:25

Kejutan besar terjadi di acara Media Gathering DPRD Kota Tangerang yang digelar di Situ Cileunca, Bandung, Selasa 4 November 2025.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill