TANGERANGNEWS.com-Empat dari 15 keluarga pasien yang diduga menjadi korban gagalnya operasi penyakit katarak mendatangi RS Mulya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Senin (4/2/2019).
Kedatangan mereka dalam rangka meminta penjelasan kepada pihak rumah sakit. Mereka datang didampingi penasehat hukumnya.
"Kami datang ingin mendengar penjelasan pihak rumah sakit," ujar salah satu penasehat hukum keluarga korban, Hika Putra di RS Mulya.
Namun, kata Hika, pihak rumah sakit belum dapat memberikan penjelasan. Karena, manajemen rumah sakit sedang berada di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Kita dan kawan-kawan menerima informasi bahwa akan dilakukan pertemuan pada hari Rabu (6/2). Apabila tidak ada itikad baik, maka kami akan layangkan somasi," ucapnya.
Sebelumnya, 15 pasien penyakit katarak mesti dirujuk ke RSCM pasca operasi yang dijalani di RS Mulya. Operasi tersebut diduga gagal hingga belasan pasien tersebut terancam kehilangan penglihatan sebelah matanya.(RMI/HRU)
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan
TODAY TAG
Gubernur Banten Andra Sony menyoroti perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap dunia Ketenagakerjaan, saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kabupaten Tangerang, Kamis 1 Mei 2025.
Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?
Olahraga es tengah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat dalam aktivitas rekreasi hingga kompetisi.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
