TANGERANGNEWS.com-Ricka Njotohusodo menyampaikan cerita pilu atas insiden kecelakaan maut yang merenggut nyawa suaminya, Andre Njotohusoso.
Dia menyampaikan ceritanya secara tertulis yang diterima TangerangNews pada Senin (6/4/2020).
“Saat ini Kami masih dalam keadaan sangat berduka atas meninggalnya suami saya, dan terkait dengan wabah Covid-19 saya memohon maaf tidak dapat bertemu langsung dengan saudara/i terkasih dan para wartawan,” ujar Ricka.
Ricka bersama sekeluarga besar almarhum Andre Njotohusoso menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengirimkan doa atas kepergian suami tercintanya ini.
“Suatu hal yang tidak pernah kami bayangkan akan terjadi pada keluarga kami dimana saya harus kehilangan suami, ayah yang sangat kami cintai, sekaligus satu-satunya tulang punggung keluarga saya, selama hidupnya Almarhum Andre Njotohusodo adalah seorang suami dan ayah yang begitu baik dan penuh cinta kasih dan bertanggungjawab terhadap saya, Hezki dan seluruh keluarga besar kami,” ungkapnya.
Ricka kembali mengulas kronologi kecelakaan maut yang terjadi pada Minggu (29/3/2020) sekira pukul 16.25 WIB.
Saat itu, kata dia, almarhum Andre Njotohusodo, 50 tahun beserta anaknya Yehezkiel R Njotohusodo dan anjing kesayangannya Sasa berolahraga atau jogging di pinggir jalan Komplek Perumahan Lippo Karawaci, Jalan Kalimantan, Kota Tangerang.
“Namun baru beberapa menit berjalan, tiba-tiba datang mobil Honda Brio warna hitam yang kemudian diketahui dikemudikan oleh AMY dan menabrak Andre Njotohusodo beserta Sasa anjing peliharaan kami yang menyebabkan suami saya meninggal dunia dipangkuan saya dan Sasa juga ikut mati, sedangkan anak saya Hezki selamat karena diselamatkan/didorong oleh almarhum,” katanya.
Setelah insiden itu, Ricka langsung datang ke lokasi kejadian dan histeris ketika mengetahui suaminya meninggal.
“Saya histeris dan mendekati pelaku yang tetap duduk di mobil, di belakang kemudi tanpa ada rasa bersalah telah menabrak suami saya hingga meninggal dunia dan anjingnya mati. Melihat kondisi demikian, saya meminta pelaku keluar untuk mempertanyakan dan melihat kondisi suami saya yang telah meninggal, akan tetapi yang bersangkutan malah marah-marah, mencaci-maki serta menyerang saya dengan melakukan pemukulan yang akhirnya dipisahkan oleh masyarakat yang melihat,” ungkapnya.
Lalu, sekitar pukul 18.00 WIB setelah kejadian, menurut Ricka, suaminya dibawa ke RSU Tangerang. Para petugas kepolisian pun datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Sementara pada pukul 23.00 WIB mayat suaminya dibawa ke rumah duka di Oasis Tangerang.
“Almarhum suami saya Andre Njotohusodo telah dikeremasi pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2020 di rumah duka Oasis , tepat satu hari sebelum anaknya Hezki ulang tahun,” jelasnya.
Sebagai umat beragama, kata Ricka, pihak keluarga almarhum telah mengampuni pelaku, namun secara hukum negara pelaku harus diproses sesuai dengan ketentuan indang-undang yang berlaku.
Terlebih, menurut Ricka, di dalam mobil pelaku ditemukan botol minuman beralkohol merk Soju. Ia menduga pelaku mengendarai mobil dalam keadaan mabuk, memakai handphone dan mengandarai mobil dengan kecepatan tinggi.
“Kami dari pihak keluarga meminta penegakan hukum yang seadil-adilnya karena akibat perbuatan pelaku telah merenggut nyawa orang yang kami kasihi, kami cintai. Sampai saat ini saya selaku isteri masih syok dan belum bisa menerima kejadian ini. Kami juga akan mengawal proses pemeriksaan kasus ini dengan menunjuk kuasa hukum kami dari Kantor Hukum Handra Darwin & Rekan,” paparnya. (RMI/RAC)