Rampok Bunuh Pemilik Warnet di Jatiuwung Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 26 Desember 2010 | 12:54

Lokasi tempat kejadian pemilik warnet dirampok dan dibunuh. (tangerangnews / rangga zuliansyah)

TANGERANGNEWS-Raul, 45, pemilik warnet game online Resident Cafe di Jalan Raya Palem, Perumnas I, RT 01/24 , Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, tewas dibunuh perampok.

Berdasarkan keterangan Ketua RT setempat, Afrizal, peristiwa terjadi pada pukul 07.00 WIB. Dengan membawa senjata golok, pelaku mendatangi warnet yang saat itu sedang sepi. Namun belum sempat mengambil barang-barang di warnet, pelaku dipergoki Raul. Ketika pelaku hendak membacok Raul, ia pun melawan dan terjadi baku hantam. Namun nahas, Raul kalah kuat hingga akhirnya dia dibunuh.

“Raul dibacok di bagian leher, dada dan rusuk. Dia tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Qodar Islamik Village,” katanya, Minggu (16/12/2010).

Peristiwa itu sendiri diketahui salah satu karyawan warnet yang meminta tolong kepada warga sekitar. Kemudian warga pun beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Saat hendak kabur, pelaku pun terkepung, hingga akhirnya dihajar massa. Bahkan pelaku hendak dibunuh oleh warga, namun hal itu dicegah oleh Ketua RT. “Pelaku langsung kita bawa, ke Polsek Jatiuwung,” kata Afrizal

Menurut Afrizal, dirinya tidak mengetahui siapa pelaku, karena tidak ada kartu identitasnya saat diperiksa. “Saya sempat interogasi dia, tapi tidak mau mengatakan siapa namanya. Dia cuma mengaku berasal dari Karo, Sumatera Utara,” ungkapnya.

Saat ini, pelaku telah ditahan di Polsek Jatiuwung dan masih dalam proses penyeldikian kepolisian. Sementara korban masih berada di Rumah Sakit Qodar untuk diotopsi.(rangga zuliansyah)

TagsBegal & Rampok Tangerang Kecamatan Jatiuwung Kejahatan Tangerang Kota Tangerang Kriminal Tangerang Pencurian Tangerang Perampokan Tangerang Polres Metro Tangerang Kota

Terpopuler

TODAY TAG

OPINI

Demo Yes Anarkis No

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:49

Indonesia kembali dalam keadaan darurat. Demonstrasi ribuan masa datang untuk menggelar aksi. Mereka ingin mengungkapkan ekspresi mereka kepada sang Wakil Rakyat. Tak bisa dipungkiri oleh kita bahwa setiap kali DPR melahirkan kebijakan kontroversial