LippoLand Topping Off URBN X, Apartemen dengan View 360 Derajat Seharga Rp399 Jutaan
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TANGERANGNEWS.com-Sekolah Ekspor bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang menargetkan dapat mencetak 1.000 eksportir dari pelaku UMKM.
Kerja sama ini untuk mendukung program pemerintah daerah guna mengurangi angka pengangguran di Kota Tangerang.
Kepala Disnaker Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan menjelaskan bentuk kerja sama ini yakni Sekolah Ekspor akan memberi pelatihan terkait ekspor barang kepada para pelaku UMKM, lewat Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola Disnaker.
Salah satu sasaran pelatihan ini adalah para pedagang bahan tekstil di Pasar Cipadu, di Cipadu Jaya, Kecamatan Kreo, Kota Tangerang. Pembeli barang di sana tidak hanya dari dalam, tapi juga luar negeri.
"Selama ini mereka cuma berjualan saja. Padahal ada warga Negara Afrika datang ke sana untuk beli langsung, tapi dikirim lagi ke negaranya. Jadinya bukan pedagangnya yang ekspor. Padahal ada potensi," jelasnya, di Kantor Sekolah Ekspor Nasional di kawasan Perkantoran Pinangsia, Cibodas, Kota Tangerang, Selasa 30 Mei 2023.
Nantinya pelatihan akan diberikan gratis di BLK Kecamatan Larangan. Selebihnya, pelatihan juga akan diberikan kepada pelaku UMKM lain dengan berbagai produk.
"Pelatihannya di BLK Cipondoh, Benda dan Cibodas. Kita utamakan menyasar para milenial, nanti mau jadi reseller barang atau usaha sendiri terserah," ujarnya.
Menurutnya berdasarkan data Disnaker, ada sebanyak 125 ribu UMKM binaan di Kota Tangerang. Diharapkan dengan program ini dapat menurunkan angka pengangguran yang kini mencapai 19 ribu orang.
"Karena itu salah satu upaya kita yakni mendorong mereka supaya bisa ekspor barang, meski hanya UMKM," jelas Ujang.
Sementara Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono mengatakan, pihaknya telah meneken kerjasama dengan Pemkot Tangerang pada 20 Mei 2023 lalu dengan target mencetak 1.000 eksportir dalam kurun waktu 2 tahun.
"Kita akan berikan pelatihan dan mentoring, bukan hanya soal kualitas produk dan teknis ekspor, tapi juga mengubah mindset para pelaku UMKM supaya bisa percaya diri dan berani jadi eksportir," pungkasnya.
Proses belajarnya yakni para pelaku UMKM akan mengikuti pelatihan selama satu semester penuh, lalu akan diuji kompetensi oleh asesor.
"Mereka yang lulus uji kompetensi akan mendapat sertifikasi eksportir, sehingga mereka lebih profesional," papar Handito.
Kabar gembira bagi para milenial, mahasiswa, dan profesional muda yang mengincar hunian strategis di jantung Tangerang.
TODAY TAGBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat peningkatan jumlah anak muda yang tertarik menekuni dunia riset dari tahun ke tahun.
Krisis sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan tajam dari akademisi mengenai rapuhnya sistem transisi pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Gubernur Banten Andra Soni mendorong seluruh pemerintah daerah (pemda) kabupaten dan kota di Provinsi Banten untuk menempatkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di Bank Banten.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews