TANGERANGNEWS.com-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang mencatat sepanjang periode Januari 2024 hingga Juni 2025, total klaim yang telah disalurkan kepada korban pohon tumbang mencapai Rp237.600.000.
Kepala Disbudpar Kota Tangerang Boyke Urif Hermawan menyampaikan, pemberian santunan asuransi tersebut merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam melindungi warganya.
"Sebanyak 32.793 ribu pohon di Kota Tangerang telah diasuransikan atas kerja sama dengan PT. Asuransi Umum Bumida 1967. Ini tanggung jawab pemerintah atas insiden yang terjadi di ruang terbuka hijau (RTH) dan jalur hijau yang kami kelola," paparnya, Senin 4 Agustus 2025.
Hari ini pun, Disbudpar menyerahkan klaim asuransi kepada tiga orang penerima manfaat dengan nilai total Rp44.596.000. Penyaluran diberikan langsung Wali Kota Tangerang Sachrudin saat Apel Pegawai di Puspemkot Tangerang.
Diketahui, tiga penerima tersebut ialah Yostinus korban cedera fisik Rp20 juta, Jumanta kerusakan mobil Rp20 juta dan Arif Sufyanto kerusakan motor Rp4 juta.
“Tentunya ini merupakan bentuk perhatian sekaligus bagian dari mitigasi risiko lingkungan, di mana Pemkot Tangerang hadir dan bertanggung jawab memberikan perlindungan kepada warganya, salah satunya melalui santunan asuransi,” tutur Sachrudin.
Sachrudin berharap bantuan ini dapat meringankan beban serta menjadi bentuk empati dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang terdampak.
Lebih lanjut, Sachrudin, menyampaikan bahwa Pemkot melalui Disbudpar terus berkomitmen meningkatkan upaya preventif, termasuk melakukan pengecekan dan perawatan pohon-pohon di ruang publik, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan lingkungan.
Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah Sistem Informasi Geospasial dan Mitigasi Pohon Tumbang (SIGAMPANG), sebuah aplikasi yang dirancang untuk mendeteksi potensi bahaya lebih dini. Dengan demikian, penanganan bisa dilakukan secara cepat dan risiko korban dapat diminimalkan.
“Kota Tangerang terus berinovasi demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya. SIGAMPANG adalah salah satu bentuk transformasi digital dalam mitigasi bencana berbasis pohon tumbang,” jelas Sachrudin.
Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya mitigasi ini.
“Jika menemukan pohon yang terlihat rawan tumbang atau membahayakan, masyarakat dapat langsung melaporkannya. Kami berharap kolaborasi ini bisa memperkuat kesiapsiagaan lingkungan kita bersama,” imbaunya.