TANGERANGNEWS.com-Media sosial kembali diramaikan dengan video yang menunjukkan dugaan aksi premanisme di jalanan Kota Tangerang.
Kali ini, keributan terjadi antara sekelompok pria yang diduga sebagai debt collector atau mata elang dengan seorang pengendara sepeda motor, Jumat 17 Oktober 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.
Video yang beredar luas menunjukkan kejadian yang dilaporkan berlokasi di Jalan Irigasi Spion, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Detik-detik Keributan
Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, terlihat beberapa pria beberapa di antaranya mengenakan kaus berwarna gelap dan ada pula yang berkaus merah, tengah berkerumun di pinggir jalan dekat sebuah lapak pedagang.
Awalnya, terlihat seorang pengendara motor yang mengenakan helm berwarna gelap dan jaket cokelat sedang berhadapan dengan salah satu pria yang diduga debt collector.
Suasana semakin memanas ketika beberapa pria lain ikut mendekat, terlihat adanya dorongan dan cekcok mulut yang intens. Pria pengendara motor tersebut tampak berupaya mempertahankan diri dari kerumunan.
Kejadian ini terjadi di area yang cukup ramai, tepat di pinggir jalan yang dilewati kendaraan lain, menyebabkan ketegangan di lokasi tersebut.
Dugaan kuat dari warganet, keributan ini dipicu oleh upaya penarikan paksa atau perampasan sepeda motor milik pengendara tersebut yang diduga memiliki tunggakan cicilan, sebuah modus yang kerap terjadi di wilayah Tangerang.
Sementara itu, Waka Polsek Cipondoh AKP Tasdik membenarkan peristiwa itu terjadi seorang pengendara dan pengendara sepeda motor ribut kepada matel yang berada di Kali Sipon, Kota Tangerang.
Sayangnya, ketika petugas tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), matel yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut sudah melarikan diri.
"Betul, terkait video viral masalah matel dengan pihak pengendara. Setelah kita mengecek ke lokasi, kami telusuri, (matel) tersebut sudah melarikan diri," ujarnya.
Bakal Sterilkan Wilayah dari Matel
Menyikapi maraknya matel yang meresahkan, kepolisian akan mengambil langkah preventif dan represif.
"Ke depannya, kita berusaha untuk patroli, di mana matel berkumpul, kita upayakan supaya wilayah kita steril dari matel," tegas Tasik.
Patroli gencar ini akan difokuskan di wilayah Cipondoh maupun Kali Sipon untuk mencegah kejadian serupa terulang dan menjaga ketertiban umum dari oknum penagih utang yang bertindak di luar batas hukum.
Meskipun bukti rekaman video telah beredar luas, pihak kepolisian menyebutkan bahwa korban kekerasan belum membuat laporan resmi ke Polsek Cipondoh.
"Kalau korban belum, Pak. Belum (melapor). Tapi karena mengingat dengan video viralnya, kita bergabung dengan Kanit Lantas, langsung merapat ke lokasi kejadian," tambahnya.