Connect With Us

WH : Tak Gampang Tampung Pemohon Kartu Multiguna

| Rabu, 2 November 2011 | 20:24

Wali Kota Tangerang Wahidin Halim saat apel. (tangerangnews / rangga)

 
TANGERANG-Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengakui tidak mudah untuk menampung keinginan masyarakat yang ingin memiliki Kartu Multiguna. Hal itu diakui pria yang biasa disebut WH di wilayah kekuasaannya itu.  
 
WH mengatakan itu atas adanya pertanyaan dari DPRD Kota Tangerang dalam paripurna. “Ada sekitar 400 ribu orang yang tidak tertampung untuk memiliki kartu multi guna. Ini tidak gampang ditampung. Karena anggarannya tidak mencukupi. Sekarang kami permudah, tidak perlu ke Dinas Kesehatan, cukup melalui Lurah dan Camat sudah bisa,” kata WH.
 
“Saya jelaskan kenapa tidak mudah dapat kartu multi guna, karena ini ketika warga membutuhkan harus diklarifikasi. Kenapa harus di klarifikasi? Tentu karena ini menyangkut uang Negara yang harus dipertanggung jawabkan oleh kami. Ini tidak gampang,” katanya.
 
“Saya akui memang kadang pelayanan di Puskemas masih belum memuaskan. Kadang-kadang mengecewakan. Tapi masyarakat uga sih kadang tidak mau repot. Sampai di Puskesmas cenderung tidak membawa bekras yang tidak standar prosedur,” katanya.
 
Meski begitu, WH mengklaim. Indikasi kurang pelayanan dikiranya hanya berapa persen. “ Saya kira dibawah 10 persen. Ini memang perlu di sosialisasikan kepada masyarakat dalam pembuatan Kartu Multi Guna.  Bahkan saya lihat banyak warga di luar Tangerang pada berdatangan dan pindah ke Kota Tangerang karena ada Kartu Multiguna,” ujarnya seraya akan melanjutkan jawaban atas pertanyaan lain, yang akhirnya dilupakan. “Maklum habis Pilkada,” ujar WH dalam rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang Penetapan Raperda Retribusi Perizinan Tertentu dan Penyampaian Jawaban Wali Kota atas Pemandangan Umum Fraksi tentang Raperda APBD Kota tangerang 2012.  (DRA)

NASIONAL
Fenomena Pelamar Overqualified Dominasi Dunia Rekrutmen Entry Level

Fenomena Pelamar Overqualified Dominasi Dunia Rekrutmen Entry Level

Kamis, 6 November 2025 | 09:05

Sebuah fenomena mencemaskan tengah melanda pasar tenaga kerja Indonesia. Para lulusan sarjana, pascasarjana, bahkan doktor, berbondong-bondong melamar posisi entry level yang jauh di bawah kualifikasi mereka.

TANGSEL
Ada 538 Kasus Suspek Campak Rubella di Tangsel, Orang Tua Diimbau Lengkapi Imunisasi Anak

Ada 538 Kasus Suspek Campak Rubella di Tangsel, Orang Tua Diimbau Lengkapi Imunisasi Anak

Rabu, 5 November 2025 | 19:41

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat terkait tingginya kasus suspek Campak Rubella (Measles Rubella) di wilayah tersebut.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill