TANGERANG-Pemerintah Kota Tangerang sedang membutuhkan 500 pegawai untuk bekerja di RSUD Kota Tangerang di Cikokol, Modernland, Kota Tangerang yang ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2013 mendatang.
Wakil Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, dari 500 pegawai yang dibutuhkan itu tidak hanya untuk bagian kesehatannya saja, tetapi sudah termasuk tenaga administrasinya.
“Kita saat ini sedang me-review dokter-dokter yang akan pindah dari luar Kota Tangerang. Karena ada beberapa dokter dari RSUD lain yang ingin pindah, salah satunya dokter dari RSUD Tarakan yang merupakan RSUD DKI Jakarta,” terang Arief, Kamis (6/12).
Ditanya apa yang akan berbeda dari segi pelayanan antara RSUD Kota Tangerang dengan RSUD didaerah lain, Arief menjamin akan berbeda. Karena, RSUD Kota Tangerang dipersiapkan tanpa kelas. “Kalau pak wali mintanya setara dengan ruang VIP Sari Asih,” ujar Arief seraya tertawa.
Artinya, lanjut Arief, pelayanan standar dan fasilitasnya berbeda dengan RSUD lainnya. “Bisa dikatakan akan dioptimalkan,” terangnya.
Karena, terangnya, untuk pembangunannya saja mencapai Rp120 miliar, sedangkan peralatan atau fasilitasnya Rp80 miliar. Total anggarannya hampir mencapai Rp200 miliar. “Dengan sarana dan prasana lengkap seperti itu, jadi masyarakat kota Tangerang tidak perlu lagi ke RS Famawati dan RSCM di Jakarta. Tapi butuh proses, “ terangnya.
Sarana prasarana yang dimaksud adalah RSUD itu dilengkapi dengan Intensive Care Unit (ICU) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan sub-sub specialis, 23 poliklinik serta dengan jumlah tempat tidur mencapai 300 . “RS ini termasuk RSUD kelas C, artinya yang berkonsentrasi pada empat pelayanan dasar ibu, anak, penyakit dalam dan bedah,” terangnya.
Kapan RSUD Kota Tangerang selesai, dia mengatakan, akan selesai pada Juli 2013. Sedangkan akan beroperasi pada Agustus 2013 mendatang. “Saat ini mencapai 60 persen dari kontrak tahap satu, dengan pemenang tender PT Waskita,” terangnya.
RSUD Kota Tangerang akan menjadi RS gratis khusus bagi warga Kota Tangerang yang memiliki KTP dan kartu Kepala Keluarga (KK). Sedangkan untuk diluar warga Kota Tangerang, Arief mengatakan, selama kondisinya darurat akan diterima. “Apakah gratis buat warga di luar Kota Tangerang, kita sedang mempersiapkan sistemnya,” terang Arief.