Connect With Us

Bagaimana Jika Astronot Wanita Haid Saat di Luar Angkasa?

FER | Selasa, 26 April 2016 | 19:00

Ilustrasi Astronot Wanita (Tribun/google / TangerangNews)

 

TANGERANG- Pernahkah Anda berpikir ketika seorang astronot wanita berada di luar angkasa kemudian datang saat haid?

Apakah darah tidak akan keluar? Atau justru darah keluar dan melayang-layang di kabin pesawat karena gravitasi nol? Ini adalah pertanyaan sepele yang penting untuk dijawab.

Seorang astronot asal Amerika bernama Margaret Rhea Seddon yang pernah ke luar angkasa tiga kali antara tahun 1985 dan 1993, mengungkapkan bahwa haid di gravitasi nol bukanlah sesuatu yang menakutkan apalagi menjijikkan.

"Wanita yang ke luar angkasa pasti mengalami hal itu. Anda tidak akan menyangkal hal itu. Karena memang dibutuhkan waktu yang lama untuk tinggal di sana, lebih dari sebulan. Terlebih lagi jika melakukan berbagai penelitian," ujarnya seperti yang dikutip dari Metro (23/4).

Margaret mengatakan bahwa datang bulan ketika berada di luar angkasa tidak akan menimbulkan masalah apapun. Artinya, darah haid tetap akan keluar sebagaimana mestinya, sama ketika berada di bumi. Sehingga darah tidak tersedot kembali ke dalam tubuh, apalagi beterbangan di sekitar pesawat ruang angkasa. Semua baik-baik saja.

Margaret menekankan bahwa haid tidak akan merusak perjalanan ke luar angkasa. Dia telah meyakinkan NASA dan telah mendapat konfirmasi bahwa semua baik-baik saja. 

NASA sendiri langsung berpikir bahwa mereka akan segera meluncurkan sebuah produk baru untuk mengatasi haid para astronot wanita. Membuat alat semacam tampon atau bantalan. Hanya saja itu akan memakan tempat di dalam kabin pesawat. Kemudian NASA membuat keputusan untuk menekan periode haid astronot ketika dia akan pergi ke luar angkasa dengan cara menggunakan kontrasepsi oral atau implant.

Dengan begitu, tidak perlu menggunakan bayak tampon atau pembalut. Ini untuk menghindari masalah ketidaknyamanan para astronot saat di sana. 

Jadi, buat Anda yang bertanya tentang hal ini, haid di ruang angkasa tidak akan terjadi apa-apa dan tetap berlangsung seperti yang terjadi di bumi.

TEKNO
Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Cerdas Sikapi AI: Rektor Pradita University Soroti Pentingnya Etika dan Kejujuran Penggunaan AI

Senin, 15 September 2025 | 22:50

Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan besar, terutama terkait isu misinformasi, disinformasi dan etika penggunaan.

WISATA
Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Senin, 15 September 2025 | 12:21

Situs sejarah dan warisan budaya Makam Raden Aria Santika, seorang tokoh pejuang yang berjasa besar bagi Tangerang direvitalisasi.

MANCANEGARA
142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

142 Negara Dukung Deklarasi New York, Dorong Solusi Konflik Israel-Palestina

Senin, 15 September 2025 | 12:47

Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill