Connect With Us

Terima Uang "Nyasar" Rp 5,1 Miliar, Nasabah BNI Habiskan Rp 2,2 Miliar

Sumber Kompas | Selasa, 10 November 2015 | 16:51

Suparman menunjukkan rekening tabungan BNI miliknya serta SMS Banking yang menyatakan uang Rp 5,1 miliar masuk ke rekeningnya (kompas.com / Caroline Damanik)

LANDAK — Suparman (51), warga Ngabang, Landak, Kalimantan Barat, mengaku kecewa terhadap Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Pontianak karena memblokir rekeningnya.

Hal itu dilakukan pihak BNI setelah uang sejumlah Rp 5,1 miliar tersasar ke rekeningnya beberapa bulan lalu. Dalam hitungan hari, rekeningnya langsung diblokir hingga kini.

"Sampai sekarang saya belum tahu dari mana asal-muasal uang yang masuk itu. Jadi kalau ada kasus pencucian uang, bisa-bisa saya kena juga. Itu yang saya tidak mau, makanya saya minta penjelasan yang jelas dari pihak BNI," ujarnya, Senin (9/11/2015).

Suparman mengaku sempat membuat laporan ke Polda Kalbar mengenai tindakan BNI tersebut. Polda baru mengirim surat pemberitahuan hasil penyelidikan tertanggal 29 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa penyelidikan terhadap laporannya dihentikan pada tanggal 24 April 2015. 

Habis Rp 2,2 miliar 

Suparman menuturkan, kejadian bermula saat dia menerima SMS banking pada tanggal 2 Februari 2015 malam bahwa ada uang masuk ke rekeningnya sebesar Rp 5.104.439.450.

Tanpa melakukan konfirmasi, pada tanggal 4 Februari 2015, dirinya lalu melakukan penarikan melalui ATM sebesar Rp 10 juta dan mentransfer uang sebesar Rp 100 juta kepada rekannya.

Pada tanggal 5 Februari 2015, dia kembali melakukan transaksi lagi dengan mentransfer sebesar Rp 100 juta kepada temannya.

Kemudian pada hari yang sama, Suparman menarik tunai sebesar Rp 10 juta melalui ATM dan Rp 500 juta di BNI Ngabang.

Masih pada tanggal yang sama, dirinya juga mentransfer sebanyak tiga kali kepada temannya sebesar Rp 1,5 miliar. Total transaksi yang dilakukannya pada 4 dan 5 Februari itu sebesar Rp 2,2 miliar.

Lalu, lanjut Suparman, ketika mengecek saldo pada sore hari sekitar pukul 17.54 WIB di tanggal yang sama, saldo yang seharusnya masih tersisa lebih dari Rp 2,8 miliar sudah tidak ada.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 6 Februari 2015, pihak pimpinan BNI Pontianak dan Ngabang memintanya untuk mengembalikan uang sebesar Rp 500 juta.

"Saya juga sudah lapor ke Dirkrimsus Polda Kalbar tentang tindak pidana perbankan. Tapi dari hasil penyelidikan polisi, laporan tersebut dihentikan. Karena sudah berkoordinasi dengan OJK, dan OJK menyatakan salah transfer oleh BNI tidak melanggar ketentuan," katanya, Senin (9/11/2015).

Enggan komentar

Sementara itu, Pemimpin Cabang Pembantu Bank BNI Ngabang, Okta Ansardi, mengaku bahwa permasalahan uang Rp 5,1 miliar tersasar ke rekening Suparman itu sudah diserahkan ke pihak Kantor BNI di Pontianak.

Okta mengaku, dirinya tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh mengenai masalah tersebut.

"Kami tidak bisa ngomong apa-apa lagi, dan kami hanya laporkan ke kantor pusat. Sebab, kami di sini hanya cabang pembantu, jadi tidak punya hak lagi untuk memberikan keterangan masalah itu," ujarnya.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

HIBURAN
Parto Patrio Bakal Dioperasi, Sakit Apa?

Parto Patrio Bakal Dioperasi, Sakit Apa?

Kamis, 25 April 2024 | 12:21

Viral di media sosial sebuah video menunjukkan komedian Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

PROPERTI
AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

Rabu, 24 April 2024 | 21:36

Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill