Connect With Us

Jaksa Halangi Pers Saat Meliput Kasus Korupsi

| Kamis, 20 Mei 2010 | 19:12

Jurnalisme (tangerangnews / dens)

TANGERANGNEWS- Seorang jaksa penyidik dari Kejaksaan Agung bertindak arogan terhadap wartawan yang akan meliput kasus dugaan korupsi di Kejaksaan Tinggi Riau. Oknum jaksa penyidik tersebut menghalangi wartawan yang tetap ngotot meliput pemeriksaan.
 
Keributan antara jaksa dan wartawan nyaris berbuntut bentrok. Peristiwa tersebut terjadi saat tim penyidik dari Kejaksaan Agung, Kamis (20/5) tengah melakukan pemeriksaan di ruang penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Riau. Seorang wartawan televisi lokal mencoba mengambil gambar suasana pemeriksaan. Saat itu, Syahnan, jaksa penyidik dengan tegas melarang wartawan tersebut untuk melakukan peliputan.
 
Jaksa yang mengaku dari Kejaksaan Agung itu bahkan menantang wartawan untuk berkelahi. Keributan itu disaksikan oleh wartawan lainnya yang juga akan melakukan peliputan.
 
“ Saya sudah meminta izin untuk meliput. Namun, beberapa detik saya mengambil gambar, tiba-tiba didorong dan diajak berantam oleh jaksa tersebut. Saya tidak terima atas perlakukannya,” kata Zulkifli, wartawan Riau Televisi kepada wartawan.
Jaksa Syahnan bahkan akan membuka baju dinasnya mengejar wartawan yang tetap ngotot meliput insiden tersebut. Merasa berhasil mengusir wartawan, penyidik Syahnan kembali menutup ruang penyidikan rapat-rapat.
 
Tindakan arogansi jaksa tersebut menimbulkan solidaritas terhadap wartawan lainnya. Mereka mengecam dan meminta klarifikasi dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau.
“ Kita mengecam tindakan arogan jaksa tersebut. Ini jelas sudah melanggar UU Pers No 40 Tahun 1999, karena jelas telah menghalang-halangi tugas jurnalistik,” kata Denny Winson, Wakil Ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia Pengurus Daerah (Pengda) Riau.Denny bahkan mempertanyakan kesan tertutupnya jaksa dalam melakukan penyidikan kasus korupsi.
 
Sementara itu, Asisten Intelijen Kejati Riau, Heru Chairuddin meminta maaf atas insiden tersebut. Ia menegaskan Kejaksaan Riau tetap terbuka dalam penyidikan setiap kasus termasuk kasus korupsi. “ Ini hanya miss communication. Kita selama ini sangat terbuka dengan rekan-rekan wartawan. Saya meminta maaf atas kejadian ini,” kata Heru.
 
Hal senada diungkapkan Syahnan, jaksa penyidik dari Kejaksaan Agung. Ia juga meminta maaf atas sikapnya yang nyaris menimbulkan bentrok antara wartawan dan jaksa. (mi/dira)

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

TANGSEL
Tumpukan Sampah di Tangsel Diangkut Secara Bertahap

Tumpukan Sampah di Tangsel Diangkut Secara Bertahap

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:31

Tumpukan sampah di sejumlah lokasi seperti Kecamatan Ciputat dan Serpong, akan diangkut secara bertahap oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill