TANGERANGNEWS- Seorang narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasirpangaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau nekad menyakiti diri sendiri dengan menyayat perutnya dengan pisau silet. Tindakan nekad tersebut dilakukannya karena stres selama dalam tahanan tidak dijenguk keluarganya.
Marjoko alias Joko, 30, penghuni Lapas Pasirpangaraian terkait kasus perampokan disertai pembunuhan diduga mengalami depresi berat. Selama tiga tahun menjalani hukuman, ia tidak pernah dijenguk keluarganya. Joko divonis 10 tahun penjara Pengadilan Negeri (PN) Dumai dan sempat menghuni Lapas Dumai.
Terpidana asli Jawa Tengah itu, Rabu (26/5) menyayat perutnya sendiri dengan pisau silet hingga menderita luka berat. Joko sempat tidak sadarkan diri dengan isi perut keluar dari tempatnya. Joko dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru guna menjalani perawatan.
Kepala Lapas Pasirpengaraian Tommy Kahar mengatakan, anak binaannya diduga mengalami depresi berat. Penjelasan itu diperolehnya dari tahanan satu ruangan Joko. “ Selama menjalani masa tahanan, baik di Dumai maupun di Pasirpengaraian ia tidak pernah dijenguk keluarganya,” katanya kepada sejumlah wartawan, Jumat (28/5).
Tindakan nekad dengan menyayat perut sendiri dilakukan Joko di dalam kamar mandi tahanan. Ia menggunakan alat pencukur kumis.
"Silet itu mungkin yang dipakai para tahanan untuk mencukur kumis. Padahal kita secara rutin melakukan pemeriksaan semua kamar tahanan,” kata Tommy.
Pria yang belum diketahui keberadaan keluarganya itu tidak bersedia memberikan komentar. Ia masih menjalani perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Joko dikenal sebagai tahanan yang patuh. Ia aktif mengikuti pelatihan kerja serta rajin beribadah. (mi/dira)