TANGERANGNEWS-Jelang pensiunnya yang tinggal sesaat lagi, jaksa agung Hendarman Supandji sudah menyiapkan serangkaian acara. Apa saja kegiatannya? Dengan tersenyum menanggapi pertanyaan yang dilontarkan wartawan di kantor presiden, Jakarta, Kamis (2/9).
"Oh banyak, mengurus cucu, pelihara burung," ujar Hendarman. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah 6 Januari 1947 itu mengaku telah membereskan buku yang ada di ruang kerjanya.
"Pokoknya, buku-buku sudah saya angkut-angkut," ujarnya. Lulusan fakultas hukum Universitas Diponegoro itu mengaku, akan dimintai pendapat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk calon penggantinya. Namun hingga kini belum dimintai masukan.
"Itu tergantung presiden. Nanti akan diminta pendapat," tukasnya.Hendarman menyatakan sesuai dengan Undang-Undang (UU) kejaksaan, calon jaksa agung bisa dari dalam dan luar kejaksaan.
"Sekarangkan presiden kan mintanya pengganti saya kriteria gimana. Umpamanya penertiban ke dalam yang lebih keras lagi. Kemudian berani bertindak keluar. Tentu saya harus memilih dari dalam siapa," ujarnya. .
Namun semua nama-nama tersebut masih dipertimbangkan dan tergantung keputusan dari presiden. Hendarman sendiri mengaku meminta peluang calon penggantinya berasal jaksa agung muda (JAM).
"Kalau saya, semua punya peluang. Semua JAM saya punya peluang. Saya inginkan dari eselon 1 yang punya peluang. Kalau memang tidak ada ya dari luar cari," ujarnya.
Saat ini yang menjabat sebagai jaksa agung muda sebanyak enam orang. Mereka ialah
Jaksa Agung Muda intelijen Edwin Pamimpin Situmorang, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Hamzah Tadja, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kamal Sofyan Nasution, Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus M Amari, Jaksa Agung Muda Pembinaan Iskamto.
Untuk jaksa yang akan datang, Hendarman berharap sosok tersebut dapat mengambil tindakan yang lebih keras di dalam kejaksaan. "Harus ada tindakan lebih keras ke dalam. Berani hadapi korupsi keluar," tandas Hendarman. (mi/dira)