Connect With Us

Tanpa Solusi Radikal, Jakarta Bakal Tenggelam 5 Tahun Lagi

| Sabtu, 18 September 2010 | 19:23

London Underwater (blog / google)

 
TANGERANGNEWS-Jakarta diperkirakan terancam tenggelam dalam lima tahun mendatang jika tidak ada solusi radikal untuk mencegahnya. Hal tersebut diungkapkan mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf.
 
"Perlu solusi radikal. Jika tidak dalam 5 tahun akan ada bencana," ungkap Sonny. Menurutnya selama ini baik pemerintah propinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat tidak memberikan perhatian ekstra.
 
Maka pembangunan gedung tanpa toleransi ekologi terus-menerus dilakukan. Semua pihak dianggap boleh membangun apapun tanpa kajian lingkungan hidup yang strategis.
"Ini seolah-olah masa bodoh bahkan DPR saja ingin membangun gedung yang besar. Mereka tidak peduli karena keinginannya ya bangun terus. Bahkan taman yang di dekat kompleks DPR sana juga ingin dibangun pusat perbelanjaan," tutur Sonny.
 
Meski begitu Jakarta masih bisa diselamatkan dengan solusi yang radikal seperti pemindahan ibukota ke tempat lain agar Jakarta bisa bernapas. Hal tersebut, menurut Sonny, membutuhkan perencanaan yang matang untuk 10-15 tahun ke depan.
 
Sonny menambahkan, sebenarnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Lingkungan Hidup memiliki kajian lingkungan hidup yang dapat mencegah Jakarta tidak tenggelam.
 
Kajian lingkungan hidup itulah yang harus digunakan dalam pembangunan di Jakarta. "Jadi pembangunan apapun dikaitkan dengan kajian lingkungan hidup strategis," katanya.
 
Pengamat geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Hasanuddin Abidin menyampaikan, bahwa mencegah Jakarta tenggelam bisa dilakukan dengan cara yang benar, seperti membangun Jakarta seawall, membenahi lingkungan pantai, dan mengurangi penggunaan air tanah di Jakarta.
 
"Sekarang penggunaan air tanah semakin besar dan beban bangunan juga melebihi batas," kata Hasanuddin.
 
Maka menurut Hasanuddin, Jakarta bisa meniru Malaysia yang telah melarang penggunaan air tanah. Saat ini saja penggunaan air tanah di Jakarta mencapai 70%. Maka dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan air tanah dapat dikurangi secara bertahap.
 
Hasanuddin menilai inflitrasi air sudah berkurang karena banyaknya bangunan di Jakarta. Sementara pengambilan air tanah berlebihan. Hal itulah yang membuat Jakarta terancam tenggelam. "Saya sendiri tergolong orang yang optimis. Saya yakin Jakarta masih bisa diselamatkan," ujarnya.(mi/dira)
 
TANGSEL
Ada 8.720 Kasus, Pemkot Tangsel Optimis Bebas TBC pada 2030

Ada 8.720 Kasus, Pemkot Tangsel Optimis Bebas TBC pada 2030

Jumat, 20 Juni 2025 | 19:47

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot) terus melakukan upaya memberantas penyakit menular tuberkulosis (TBC).

BANDARA
Diduga Terima Ancaman Bom, Pesawat Jemaah Haji Tujuan Bandara Soetta Mendarat Darurat di Medan

Diduga Terima Ancaman Bom, Pesawat Jemaah Haji Tujuan Bandara Soetta Mendarat Darurat di Medan

Selasa, 17 Juni 2025 | 16:33

Pesawat Saudia yang membawa jemaah haji tujuan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan, Selasa 17 Juni 2025. Hal tersebut diduga dipicu adanya ancaman bom.

NASIONAL
Ada Bansos Rp200 Ribu Per Bulan, Begini Cara Cek Nama Terdaftar atau Tidak

Ada Bansos Rp200 Ribu Per Bulan, Begini Cara Cek Nama Terdaftar atau Tidak

Jumat, 20 Juni 2025 | 12:07

Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp200.000 per bulan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

TEKNO
Bahaya Polusi Udara di Dalam Rumah dan Cara Mengatasinya

Bahaya Polusi Udara di Dalam Rumah dan Cara Mengatasinya

Jumat, 20 Juni 2025 | 18:14

Ketika berbicara soal polusi udara, pikiran Anda mungkin langsung tertuju pada jalanan macet atau asap pabrik di kota besar. Tapi tahukah Anda bahwa polusi udara juga bisa mengintai dari dalam rumah?

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill