Connect With Us

Pendukung Capres Saling Hujat, Dai Kondang Gus Iqdam Minta Jemaahnya Jangan Mau Diadu Domba

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 31 Januari 2024 | 01:11

Dai kondang asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam saat pengajian di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin 29 Januari 2024, malam. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Dai kondang asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap sikap para pendukung calon presiden (Capres) Pemilu 2024, lantaran kerap saling menghujat dan mengolok-olok.

“Saya himbau seluruh jamaah Sabilu Taubah di seluruh dunia, tidak usah ikut menjatuhkan di antara pasangan presiden,” katanya saat pengajian yang dihadiri ribuan jemaah di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin 29 Januari 2024, malam.

Dalam pengajian yang ditayangkan secara langsung di media sosial itu, Gus Iqdam juga meminta seluruh jamaah untuk tidak golput pada pemilu mendatang.

Menurutnya, seluruh warga negara wajib menggunakan hak politiknya dengan memilih calon pemimpin yang baik. 

“Kalau ada orang atau kyai mendukung salah satu calon (presiden), tidak masalah. Apa salahnya. Asal jangan menjatuhkan calon lainnya,” kata Gus Iqdam.

Usai memberi pemahaman tersebut, Gus Iqdam lantas mengungkapkan kekagumannya kepada sosok capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Menurutnya, sejak pertama kali mengikuti pemilihan presiden tahun 2009, Prabowo Subianto tidak pernah sekalipun menjatuhkan lawannya.

Sikap itulah yang selayaknya ditiru oleh seluruh masyarakat, bahwa berjuang tidak harus dilakukan dengan menjatuhkan kehormatan lawan. 

“Kalau tidak percaya buktikan, saya itu suka dengan gayanya Pak Prabowo. Beliau ini suri tauladan, layak menjadi contoh anak-anak muda. Dihina diam saja,” kata Gus Iqdam yang disambut tepuk tangan jamaahnya.

Gus Iqdam buru-buru menambahkan jika dirinya tidak sedang berkampanye. Ia juga menampik jika ada tuduhan yang menyebutkan dirinya telah menerima sesuatu dari calon presiden agar memberikan dukungan.

“Kalian ini berpikirnya selalu begitu saja (dapat apa). Saya itu sejak dulu sudah biasa tidak mendapat apa-apa. Tidak pernah berpikir dapat hadiah,” katanya. 

Karena itu, ia menegaskan tidak akan meminta atau menginstruksikan kepada jamaahnya untuk mendukung salah satu calon presiden. Mereka dibebaskan memilih siapa saja sesuai yang dikehendaki.

“Yang penting saya tidak memaksakan pilihan kepada orang lain. Jangan mau diadu domba,” pesannya.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

KOTA TANGERANG
600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

Kamis, 18 September 2025 | 17:28

Sebanyak 600 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) di Kota Tangerang terdeteksi melakukan praktik judi online (Judol). Akibatnya, pencairan bansos mereka dihentikan langsung oleh Kementerian Sosial.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill