Connect With Us

Ternyata Benar, HRD Lebih Suka Rekrutmen Karyawan Pakai 'Ordal' Dibanding Portal Lowongan Kerja 

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:00

Ilustrasi Interview (wartacilacap/google / TangerangNews)

TANGERANGNEWS.com- Di tengah perkembangan teknologi dan banyaknya situs pencarian kerja, menemukan pekerjaan yang sesuai minat dan kemampuan ternyata masih diakui sulih oleh para pencari kerja. Namun, di sisi lain pendekatan personal lewat relasi alias orang dalam (ordal) justru dinilai lebih efektif oleh para pakar.

Praktisi dan Konsultan SDM Audi Lumbantoruan mengatakan, cara tercepat untuk mendapatkan informasi lowongan kerja adalah melalui orang terdekat seperti keluarga, teman, hingga rekan alumni. 

Menurutnya, bertanya langsung ke jaringan relasi bisa menjadi pintu masuk yang lebih cepat dibanding menunggu proses dari portal kerja.

"Mulai mencari bisa bertanya ke kenalan misalnya dari anggota keluarga, saudara, teman-teman, alumni, mengenai lowongan kerja yang ada, yang tersedia. Nah dari sana kita kumpulkan lowongan-lowongan kerja," ujar Audi dikutip dari detikFinance, Sabtu, 17 Mei 2025.

Lanjutnya, lamaran melalui portal kerja kerap kali membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses. Bahkan tak jarang, lamaran pertama kali dibuka oleh bagian IT, bukan langsung oleh HRD. Hal ini membuat proses seleksi menjadi tidak langsung dan berpotensi tertunda.

Audi menambahkan, manfaat besar dari informasi yang datang melalui 'orang dalam', meski kerap disalahpahami. 

Menurutnya, jalur ini bukan berarti mengabaikan kemampuan pelamar, melainkan membuka peluang lebih cepat untuk dipertimbangkan dalam proses rekrutmen.

"Yang paling susah kan ini mendaftar tapi nggak dipanggil interview juga. Nah itu juga bisa jadi peluang, jadi kesempatan gitu kan. Dia jadi kesempatan untuk misalnya langsung dipertimbangkan 'besok bisa ya langsung interview' gitu. Nah itu kadang-kadang nggak ketahuan kecuali punya akses ordal, orang dalam," jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, menyebut bahwa hanya sekitar 30 persen dari total lowongan kerja yang tersedia dipublikasikan melalui portal online. 

Sisanya, sekitar 70 hingga 80 persen, justru disebarkan secara terbatas melalui jaringan pribadi atau forum informal.

"Jadi sekitar 70 persen atau mayoritas itu sebenarnya informasi itu beredar di kalangan yang sifatnya informal. Jadi pribadi-pribadi, mulut ke mulut, WA, saudara, teman, komplotan, tetangga gitu. Jadi real-nya tuh seperti ini," ungkap Ivan.

Ia menjelaskan, HRD justru lebih menyukai sistem referral atau rekomendasi dari karyawan internal. Di beberapa perusahaan besar, bahkan diberikan insentif finansial bagi karyawan yang berhasil merekomendasikan kandidat dan lulus masa percobaan.

"Karyawan yang bisa kasih referral, yang bisa kasih rekomendasi teman, komplotannya, kalau orang itu masuk dan lulus probation itu dapat duit," kata Ivan.

SPORT
Gagal di 2026, PSSI Diminta Fokus ke Piala Dunia 2030 dan Evaluasi Total Timnas

Gagal di 2026, PSSI Diminta Fokus ke Piala Dunia 2030 dan Evaluasi Total Timnas

Senin, 13 Oktober 2025 | 14:24

Impian Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026 resmi kandas Usai menelan dua kekalahan beruntun di Kualifikasi Zona Asia yakni tumbang 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak.

TEKNO
Waspada Penipuan Modus Video Call Tak Senonoh 

Waspada Penipuan Modus Video Call Tak Senonoh 

Jumat, 10 Oktober 2025 | 18:06

Baru-baru ini tengah beredar modus penipuan berbasis digital melalui scam video call. Skemanya, pelaku menghubungi calon korban melalui panggilan video lalu melakukan tindakan tak senonoh selama panggilan berlangsung.

MANCANEGARA
Trump Umumkan Israel dan Hamas Sepakati Tahap Awal Perjanjian Damai Gaza

Trump Umumkan Israel dan Hamas Sepakati Tahap Awal Perjanjian Damai Gaza

Kamis, 9 Oktober 2025 | 10:50

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan langkah lanjutan upaya perdamaian Timur Tengah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill