Connect With Us

Tanpa Perempuan Generasi Bangsa Terhambat

Jurnalis Warga | Rabu, 8 Maret 2017 | 07:00

Eka Agus Setiawan (@tangerangnews 2017 / Istimewa)

Perempuan bukan hanya sekedar pelampiasan hasrat semata, tapi juga sebagai gerbang peradaban, yang sering kali menjadi korban kekuatan patriakhi. Pada beberapa hal, perempuan sering menjadi objek eksploitasi, baik dalam rumah tangga, kantor, pabrik, jalanan, dan lainnya.

 

 

 

Di dalam realitas kehidupan sosial dan kemasyarakatan, ataupun di beberapa media, perempuan juga kerap diperlakukan atau diberitakan negatif dan termarjinalkan.

 

 

 

Padahal, perempuan adalah ibu kita. Ibu yang harus diayomi, dihormati, disayangi, diletakkan pada sifat sewajarnya, apabila kita tidak bisa menghargai perempuan, bagaimana kita bisa menghargai ibu kita? Begitupula sebaliknya.

 

 

 

Mendiskreditkan dan memarjinalkan perempuan tidak ada bedanya dengan merusak sistem peradaban. Bahkan dalam ajaran agama samawi, kekerasan sangat ditentang, karena dogma agama bersumber pada nilai, etika, dan norma yang patut dijunjung tinggi.

 

 

 

Hakikatnya seorang  perempuan yang selalu mengalah dan tertindas seyogianya menjadi kekuatan untuk bertindak, Ketertindasan yang dialami perempuan, baik fisik maupun nonfisik, menjadi alasan utama keterbelakangan mereka dalam berbagai hal.

 

 

 

Marginalisasi hak perempuan seakan-akan menimbulkan kesan lama bernuansa rasisme. Meski emansipasi perempuan digalakkan di segala bidang kehidupan sosial, politik, dan budaya, peran kaum Hawa masih dianggap sebagai subaltern yang tidak memiliki agensi.

 

 

 

Maka, sebagai bentuk tangggung jawab dan solidaritas kemanusiaan, marilah kita bersama bergandeng tangan menuju kemerdekaan hakiki dengan menghargai keberadaan perempuan, baik dalam sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, dan agama.

 

 

 

Menurut Betty Friedan seorang feminisme liberal asal Amerika, perempuan dapat menaikkan posisinya dalam keluarga dan masyarakat, melalui kombinasi inisiatif dan prestasi individual, contohnya: menciptakan gerakan feminisme yang menyuarakan pembebasan perempuan dari rasisme, stereotyping, seksisme, dan penindasan perempuan.

 

 

 

Dan secara harfiahnya perempuan dan laki-laki merupakan makhluk Tuhan yang harus dihargai. Jenis kelamin telah menjadi takdir. Kesetaraan dapat dilihat dan nilai dari kapabilitas, kreatifitas, peran, kerja, dan aktifitas yang dimiliki.

 

 

 

Maka dari itu para kaum Adam harus menggaris bawahi dalam semua bentuk persoalan yang membahas tentang perempuan, karna menghargai perempuan bukan berarti perempuan membutuhkan belas kasihan, akan tetapi sedikit menghargai bahwa perempuan mempunyai haknya tersendiri, dengan cara memberikan kebebasan sewajarnya, tidak menganggap perempuan sebagai kelas kedua, tidak melakukan marjinalisasi atau kekerasan baik fisik atau nonfisik, tidak melakukan pelecehan seksual, serta menempatkan perempuan sebagai partner yang baik.

 

 

 

Eka Agus Setiawan Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH

 

JAKARTA, Kader di HIMPUNAN MAHASISWA BANTEN (HMB) Jakarta.

 

 

 

 

 

 

KAB. TANGERANG
Jelang Malam Natal, Gegana Brimob Sterilisasi 59 Gereja di Kabupaten Tangerang

Jelang Malam Natal, Gegana Brimob Sterilisasi 59 Gereja di Kabupaten Tangerang

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:25

Polresta Tangerang kerahkan 1 pleton tim Gegana Brimob Polda Banten untuk melakukan sterilisasi terhadap 59 gereja yang ada di wilayah hukumnya menjelang malam Natal Tahun 2025.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

BANDARA
Amankan Arus Nataru, BNN Kota Tangerang Tes Urine Puluhan Pilot dan Pramugari di Bandara Soetta

Amankan Arus Nataru, BNN Kota Tangerang Tes Urine Puluhan Pilot dan Pramugari di Bandara Soetta

Rabu, 24 Desember 2025 | 22:30

Menjelang puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang melakukan langkah preventif ketat di sektor transportasi udara.

TANGSEL
Tangsel Bakal Buang 500 Ton Sampah Per Hari ke TPSA Cilowong Serang Mulai 2026

Tangsel Bakal Buang 500 Ton Sampah Per Hari ke TPSA Cilowong Serang Mulai 2026

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:24

Mulai Januari 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel resmi akan mengalihkan 500 ton sampah per hari ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kota Serang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill