Connect With Us

Pilkada Kabupaten Tangerang seperti DKI Jakarta?

| Selasa, 30 Oktober 2012 | 21:46

Denny Irawan wartawan Seputar Indonesia (tangerangnews / dira)

 

Penulis : Wartawam Harian Seputar Indonesia Denny Irawan
 
Apakah Pilkada di Kabupaten Tangerang yang akan digelar 9 Desember 2012 akan seperti DKI Jakarta, dimana terjadi fenomena pemegang kekuasaan di daerah (incumbent) menelan kekalahan?
 
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di DKI  Jakarta jelas-jelas menunjukkan hasil di luar perkiraan budaya politik yang ada saat ini. Pengalaman politik terdahulu menggambarkan, incumbent yang memiliki akses tak terbatas terhadap sumber daya daerah baik infrastruktur, manusia, jaringan maupun politik selalu dalam posisi aman untuk melanjutkan kembali kekuasaannya jika ikut dalam pemilihan lanjutan atau adanya ‘skenario’ menggantikan keluarga.
 
Sebagai contoh pilkada di Sulawesi Selatan,  Sulawesi Utara, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Maluku Utara serta baru-baru ini DKI Jakarta, telah menunjukkan anomali diatas.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadi anomali tersebut baik internal maupun eksternal yang bermuara pada kekuatan politik partai itu sendiri dan pada akhirnya berujung pada citra calon kandidat yang diusung dalam pilkada.
Eksistensi partai politik sebagai ujung tombak calon masih dipertanyakan.  Besarnya jumlah golput menjadikan pemilihan diikuti sebagian masyarakat yang tentunya menguntungkan bagi sebagian calon.
 
Oleh karenanya eksistensi dan kinerja KPUD harus lah maksimal. Sejauh mana peran parpol dalam memasarkan calonnya guna memenangkan pilkada? Apakah mekananisme parpol menentukan kemenangan calon yang diusung? Apakah pilihan masyarakat berdasarkan hasil kerja pemerintahan? Jika tidak, factor apa yang menyebabkan itu terjadi?
Sejauh mana peran KPUD dalam pilkada yang menyebabkan incumbent kalah dalam pilkada?
 
DKI Jakarta bukan Kabupaten Tangerang memang, tetapi Pilkada DKI Jakarta adalah sebuah fenomena menarik karena secara logika sederhana harusnya Fauzi Bowo (Foke) unggul jauh karena didukung banyak partai, tetapi malah justru sebaliknya.
 
Ada beberap hal yang bisa kita simpulkan dari fenomena ini.  Salah satunya soal figur, dimana lawan yang dihadapi oleh Foke adalah sosok yang dipersonifikasikan sebagai sosok yang memang lebih berprestasi selama menjadi Wali Kota Solo. Sementara pada saat yang sama selama periode pertama memimpin Jakarta sosok Foke dianggap gagal dan tidak memberi prestasi yang menonjol.

Selain itu sosok Jokowi dianggap sebagai sosok yang bisa membawa perubahan terutama bagi kalangan menengah kebawah karena sosoknya yang kalem, tidak terlalu kaku, nada bicaranya pun dianggap ramah.
 
Di Kabupaten Tangerang Ismet Iskandar apakah sudah memiliki prestasi sehingga harus diteruskan dengan anaknya, dan apakah ada sosok yang bisa dijadikan Jokowi  kedua dengan segala standarnya guna mengambil alih kursi sang Bupati?  Namun, yang jelas ada empat kandidat di Kabupaten Tangerang, siapakah yang akan dipilih rakyat dan bisa membawa perubahan?
PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

KAB. TANGERANG
BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es Seukuran Kerikil di Tangerang dan Tangsel

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es Seukuran Kerikil di Tangerang dan Tangsel

Sabtu, 1 November 2025 | 20:26

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II menjelaskan fenomena hujan es yang mengguyur wilayah Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, dan sebagian Kota Tangerang Selatan pada Jumat, 31 Oktober 2025, lalu.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill