Connect With Us

Sketsa Penembak Mati Polisi Disebar

Moeksa | Minggu, 18 Agustus 2013 | 23:46

Sketsa Penembak Dua Polisi (Polda Metro Jaya / TangerangNews)

TANGSEL - Petugas Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku penembak mati dua petugas polisi Polsek Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Polda Metro Jaya pun menyatakan,pelakunya berjumlah dua orang dan telah menyebarkan sketsanya pada Minggu (18/08).

"Ada dua orang pelaku, masing-masing bertubuh gemuk dan kurus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikhwanto.

Berdasarkan keterangan saksi yakni satpam yang motornya dirampas, pelaku yang bertubuh gemuk diperkirakan berusia 30 tahun,tinggi badan sekitar 170 cm,rambut panjang, hidung besar, serta mengenakan jaket parasut warna hitam saat melakoni aksinya.

Pelaku bertubuh gemuk ini berperan dalam mengendarai motor Mio merah saat melakukan penembakan terhadap dua anggota polisi yang tewas, yakni almarhum Bripka Ahmad Maulana Endang dan alm AIPTU Kus Hendratman.

Dan mengendarai motor rampasan milik satpam saat hendak melarikan diri seusai melakukan aksinya.

"Saat merampas motor itulah saksi melihat pelaku bertubuh gemuk ini tangannya berdarah," ujar Rihkwanto.

Sementara pelaku lainnya, berperan sebagai eksekutor atau penembak dua petugas polisi di depan Masjid Bani Umar Graha Raya Bintaro, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangsel pada Jumat (16/8) lalu, memilili ciri-ciri fisik kurus berbadan tinggi mencapai 168 cm.

Diperkirakan berusia kurang lebih 27 tahun, kulit hitam, potongan rambut ikal tipis, dan mengenakan kaos berkerah warna cokelat saat kejadian.

Pelaku kedua ini dalam melakukan aksinya, berbocengan, dan melakukan penembakan secara langsung kepada anggota polisi bernama Kus, dan baku tembak dengan anggota polisi bernama Ahmad Maulana.

"Kami sudah sebar sketsa wajah kedua pelaku ke setiap polsek, tempat keramaian, maupun seluruh media," tutur Rikhwanto.

Terlebih untuk daerah yang dianggap sebagai tempat pelarian pelaku, yakni saat melarikan diri pelaku menuju arah Pamulang, kemudian dicuragai langsung ke Sawangan Depok, Jawa Barat.

Sementara itu di Polsek Ciputat, dikatakan Kanit Reskrim AKP Syamsudin, pihaknya baru menerima sketsa pelaku dan akan langsung memasangnya. "Baru terima,pasti langsung kami pasang," ujarnya.

Sementara itu, petugas polisi masih memeriksa lima orang saksi dalam peristiwa itu.

Kelimanya adalah, penjaga warung yang tak jauh dari tempat kejadian. "Tiga orang petugas polisi Polsek Pondok Aren, serta Bima seorang satpam yang juga menjadi korban," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Rikhwanto.

Menurutnya, dari kerangan Bima inilah yang banyak menolong. Sebab, setelah melakukan aksinya, motor Bima yakni Honda Supra Fit B 6620 SFS dirampas oleh pelaku.

"Saat merampas, pelaku yang bertubuh gemuk ini pura-pura terkabar, saksi mengira dia korban kecelakaan. Saat mencoba menolong, pelaku lain menghadang dan motor saksi akhirnya berhasil dirampas," jelas Rikhwanto.

Dari keterangan Bima inilah diketahui secara persis seperti apa ciri-ciri pelaku penembakan.

Hingga akhirnya Polda Metro Jaya berhasil membuat sketsa wajah pelaku dan menyebarkannya keseluruh Polsek, tempat keramaian serta media.

"Namun, kasus akan terus kami kembangkan dan memungkin bertambahnya saksi lain. Sementara lima saksi ini adalah mereka yang ada di TKP," ujarnya.
OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

HIBURAN
Parto Patrio Bakal Dioperasi, Sakit Apa?

Parto Patrio Bakal Dioperasi, Sakit Apa?

Kamis, 25 April 2024 | 12:21

Viral di media sosial sebuah video menunjukkan komedian Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill