Connect With Us

Polisi yang ditembak Mati dapat Penghargaan dari Kak Seto

Bastian Putera Muda | Selasa, 20 Agustus 2013 | 19:09

Lies Kristiani kakak ipar Kus (Denny Bagus Irawan / TangerangNews)


 
TANGERANG-
Satgas Perlindungan Anak memberikan penghargaan kepada salahsatu korban penembakan anggota polisi Ipda Anumerta Kus Hendratma.
 
Penghargaan itu diberikan karena  sangat berjasa kepada anak-anak semasa hidupnya.


Penyerahan penghargaan yang diberinama "Kak Seto Award" itu  diserahkan kepada Asisten Sumber  Daya Manusia (SDM) Polri Irjen Prasetyo, yang didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Rony F Sompie.
 

Penyerahan berlangsung di rumah Kak Seto di Kompleks Cirendeu Permai, Cireunceu, Ciputat Timur, Kota Tangsel.
 
Ketua Satgas Perlindungan Anak Seto Mulyadi atau lebih dikenal Kak Seto mengatakan "Kak Seto Award" merupakan sebuah gagasan para aktivis yang bertujuan untuk menghargai jasa-jasa orang yang telah mendedikasikan hidupnya bagi anak-anak Indonesia.
 

"Pak Kus, sapaan akrab almarhum, bukanlah polisi biasa. Dia seorang polisi yang juga  memberikan perhatian lebih kepada anak-anak di Yayasan Sayap Ibu (YSI), Bintaro," ungkapnya, Selasa (20/8).
 

Dikatakan, Kus Hendratma adalah salah seorang yang ikut mengurus pendirian Yayasan Sayap Ibu di kawasan Bintaro. Yayasan yang khusus  menangani anak-anak terlantar.


Hampir setiap hari, di sela-sela melakukan tugasnya sebagai anggota kepolisian, Kus Hendratma menyempatkan diri menyapa anak-anak yang diasuh di Yayasan yang berdiri sejak 2005 silam itu.
 

"Perhatian kepada anak-anak di Yayasan Sayap Ibu sungguh luar biasa," ujarnya.
 
Kata dia, penghargaan tersebut, untuk
mengkampanyekan anak-anak. Dan ini bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk dari anggota Polri seperti halnya Kus Hendratna.
 

Jika dahulu, polisi selalu diidentikkan dengan wajah angker dan keras, tapi ternyata bisa menjadi sahabat anak.
 
"Semasa hidupnya, beliau masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan anak-anak dan bercanda. Kami bangga dengan Polri, karena polisi Indonesia sahabat anak-anak," terangnya.
 

Ketua II Yayasan Sayap Ibu,  Renowati Hardjosubroto menuturkan anak-anak asuh dan Pengurus Yayasan tidak akan pernah lupa senyum Kus yang khas setiap kali menyapa anak-anak.
 

"Sebelum peritiwa penembakan terjadi, pagi harinya pak Kus menyempatkan mengunjungi  yayasan untuk mendongeng," ucapnya.
 

Menurutnya, dimata anak asuh  Kus adalah sosok yang mengayomi dan menyayangi anak-anak. 
 
"Anak-anak merasa kehilangan karena sehari-hari berjumpa dengan almarhum. Sapaannya kepada anak-anak setiap hari akan selalu diingat anak-anak," ujarnya.
 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie menuturkan,  bahwa Kapolri mewakili  keluarga besar Polri memberikan apresiasi yang tinggi kepada almarhum yang dinilai memberikan banyak kontribusi untuk YSI, di sela-sela tugasnya sebagai anggota Polri.
 

"Kami di Polri juga memberikan yang terbaik pada keluarga almarhum. Almarhum kita naikan pangkatnya dan sedang proses untuk memberi hak santunan pada keluarganya," katanya.
HIBURAN
Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Masih Ingat? 7 Tren Kuliner yang Pernah Viral di Indonesia Tapi Kini Sulit Ditemukan 

Selasa, 29 April 2025 | 08:40

Setiap tahun, dunia kuliner di Indonesia selalu diramaikan oleh tren baru yang kreatif dan menggugah selera. Inovasi rasa dan tampilan terus bermunculan dari tangan-tangan kreatif pecinta kuliner.

TANGSEL
Dibangun Akhir Tahun, PSEL di TPA Cipeucang Bakal Ubah 1.000 Ton Sampah Jadi Listrik 15,7 Megawatt

Dibangun Akhir Tahun, PSEL di TPA Cipeucang Bakal Ubah 1.000 Ton Sampah Jadi Listrik 15,7 Megawatt

Kamis, 1 Mei 2025 | 22:28

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bersiap menghadirkan fasilitas pengolahan sampah modern, yang mampu mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

NASIONAL
Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Kamis, 1 Mei 2025 | 12:16

Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?

AYO! TANGERANG CERDAS
Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Jumat, 25 April 2025 | 13:22

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill