TANGSEL-Jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 sejumlah elemen buruh menggelar dialog interaktif. Dialog ini untuk menentukan nasib buruh lima tahun ke depan melalui wakil rakyat.
Dari empat pembicara hanya satu yang menghadiri dialog interaktif dari Partai NasDem Hermawi F Taslim.
Ketua Umum DPP SBSI 1992 Sunarti mengatakan, buruh jangan membeli kucing dalam karung. Buruh harus tahu
track record caleg agar bisa membawa aspirasi untuk memperjuangkan nasib buruh.
"Ada beberapa deretan undang-undang agar caleg mau memperjuangkan hak dan aspirasi buruh. Buruh tidak tabu untuk upah layak," katanya, Minggu (23/3).
Kata dia, harapan kepada Caleg, minimal bisa membawa aspiasi. Salahsatunya UU nomor 13 tentang outsourching. Harusnya dihapus dan ini menjadi PR Caleg pada periode 2014-2019.
"Bukan hanya 'say hello' terhadap buruh. Tetapi harus diperjuangkan jika sudah jadi wakil rakyat," ujarnya.
Caleg Dapil 3 Banten dari Partai NasDem Hermawi F Taslim menuturkan buruh harus punya pelatihan. Jangan hanya teriak-teriak saja. Demo saja tidak cukup.
"Buruh harus kompak. Jangan terpecah belah kalau menyuarakan tuntutan," ucapnya.
Menurutnya ada dua persoalan yang dihadapi buruh. Apalagi menjelang AFTA mendatang. Persaingan buruh indonesia dengan luar negeri akan membahayakan buruh nasional.
"Buruh Vietnam lebih murah digaji. Ketika mereka masuk, buruh di Indonesia bisa disingkirkan," terangnya Wakil Ketua BAHU DPP NasDem.
Menurutnya , saat ini harus ada perubahan dalam pergerakan buruh. Tidak hanya mogok kerja dan aksi demonstrasi. Buruh harus mampu meningkatkan kompetensi melalui training serta pelatihan-pelatihan tenaga kerja.
"Untuk itu, kita bersama-sama untuk berjuang," terangnya.