Connect With Us

Peneliti Indonesia Merasa Tak Dihargai, Kerjasama dengan Jerman

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 15 April 2014 | 18:52

Peneliti Indonesia Merasa Tak Dihargai, Kerjasama dengan Jerman (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

 
TANGERANG-Belum teraplikasiknya hasil penelitian di masyarakat menjadi salah satu masalah yang membelit kemajuan teknologi di Indonesia. Selain itu, kebijakan pemerintah pun dinilai kurang mendukung hasil karya para ilmuan dan teknolog, meski segi kemampuan mereka memiliki kapabilitas, bahkan banyak yang terkenal di dunia.

 Akibatnya, banyak dari mereka yang lebih memilih bekerja di luar negeri dan mengembangkan perusahaan asing. Dan produk berteknologi yang dihasilkan industri di Indonesia hanya sekedar rakitan dari produk yang  teknologi luar negeri.

Masalah itu pun menjadi perharian Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia (MITI). Untuk menangani masalah tersebut, mereka melakukan kerjasama dengan Steinbeis Jerman dalam pengembangan hasil penelitian untuk diaplikasikan demi kesejahteraan rakyat.
 
Deputi Bidang Pemberdayaan Industri dan Sektor Private MITI Edi Sukur mengatakan, dengan kerjasama ini, MITI akan menjembatani riset hasil riset yang dilakukan oleh ilmuan untuk dapat digunakan industri yang nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

 "Teknologi yang dikembangkan tentunya harus memiliki nilai guna dan nilai jual untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga di masa akan datang, teknologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan dan teknologi Indonesia tidak hanya jadi pajangan dan  terbengkalai di laboratorium," katanya saat membahas Masa depan komersialisasi Teknologi di Indonesia dalam forum MITI yang digelar di Soll Marina Hotel, Serpong, Selasa (15/4).

 Ditambahkannya, selama ini juga pola pikir antara peneliti dengan industri kurang matching karena memiliki kepentingan berbeda. Peneliti, kata Edi, berfikir untuk menciptakan hal baru dari hasil penelitiannya, sedangkan industri berfikir untuk mencari provit.

 "Hasil penelitian, bagi industri belum tentu bisa dijual dan menguntungkan. Seperti karya anak bangsa sepatu yang bisa menge-charge baterai handphone. Apakah itu ada yang mau pakai, apakah tahan lama, berapa ongkos produksi dan keuntungannya?," paparnya.

 Hal-hal seperti itu, kata Edi, yang nantinya juga akan dijembatani oleh Steinbeis Jerman agar hasil penelitian bisa masuk ke  industri. Steinbeis Jerman, dijelaskanya, telah memiliki jaringan di banyak negara seperti Amerika, Malaysia, Jepang, Thailand, India hingga Indonesia. Dia juga mendorong kepada pemerintah agar bisa membuat kebijakan yang mendukung peneliti di Indonesia.
 
"Selama Indonesia belum siap dan fokus terhadap pengembangan teknologi, wajar saja kalau para peneliti memilh bekerja di luar negeri. Menurut saya itu lebih baik daripada disini tidak menghasilkan apa-apa. Kalau negeri ini sudah siap, mereka bisa pulang dan berkiprah di sini," ungkapnya.

 Hadir dalam acara tersebut yakni Direktur Steinbeis Transfer Center for Economic Promotion, Mr Georg Villinger MBA Dipl-Wirtsch-Ing. Begitu pula dengan Mitra MITI seperti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Yayasan Inovasi Teknologi (INOTEK), Franhoufer Indonesia.
.
 
BANTEN
Kisah Inspiratif Srikandi PLN Hadapi Tantangan Hadirkan Layanan Listrik 

Kisah Inspiratif Srikandi PLN Hadapi Tantangan Hadirkan Layanan Listrik 

Jumat, 3 Mei 2024 | 17:45

PT PLN (Persero) memberikan kesempatan bagi para pegawai wanita, atau Srikandi PLN, untuk berperan dalam menjaga keandalan pasokan listrik dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

SPORT
Pesta Gol, Persikota Tangerang Bantai Persidago Gorontalo 5-0

Pesta Gol, Persikota Tangerang Bantai Persidago Gorontalo 5-0

Minggu, 5 Mei 2024 | 21:00

Laga lanjutan 80 Besar Liga 3 Nasional di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Minggu, 5 Mei 2024, berakhir dengan skor telak 5-0 untuk Persikota Tangerang atas Persidago Gorontalo.

HIBURAN
Kenapa Pria Jadi Lebih Manja saat Demam Dibanding Wanita, Ini Penjelasannya

Kenapa Pria Jadi Lebih Manja saat Demam Dibanding Wanita, Ini Penjelasannya

Senin, 6 Mei 2024 | 10:27

Dalam perdebatan mengenai perbedaan kekuatan antara jenis kelamin, istilah "man flu" sering dibahas.

TEKNO
Baru Seumur Jagung, Fitur Flipside Instagram Bakal Dihapus

Baru Seumur Jagung, Fitur Flipside Instagram Bakal Dihapus

Sabtu, 4 Mei 2024 | 12:42

Media sosial di bawah naungan perusahaan raksasa teknologi Meta, Instagram resmi akan menghapus fitur Flipside pada 24 Mei 2024 mendatang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill