Connect With Us

Proyek PLTSa Cipeucang Tangsel Diminati Ratusan Perusahaan

Rachman Deniansyah | Senin, 20 Mei 2019 | 16:00

Kegiatan Market sounding Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang, Senin (20/5/2019). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Market sounding Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang, Tangsel yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diminati oleh ratusan perusahaan. 

Setidaknya terdapat kurang lebih terdapat 300 peserta yang berasal dari perusahaan swasta nasional maupun asing dan BUMN di bidang pelaku industri menghadiri market sounding tersebut yang bertempat di ruang rapat merdeka 1-2 Assembly Hall Swiss-Belhotel Intermark Indonesia, Serpong, Tangsel, Senin (20/5/2019).

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman mengatakan, market sounding tersebut adalah kali pertama dengan peminat yang banyak, bahkan dari pihak distributor pun turut hadir. 

Dijelaskan olehnya, kegiatan market sounding tersebut merupakan kegiatan BKPM untuk memperkenalkan dan menawarkan proyek dengan skema KPBU. 

“Tujuan kegiatan Market Sounding ini adalah untuk mendapatkan masukan ( feedback ) dari pasar terhadap bentuk kerjasama yang ditawarkan. Disamping untuk menyampaikan keberadaan proyek ini kepada pasar. Feedback dimaksud tidak saja dari sisi teknis tetapi juga sisi keuangan, sosial dan lingkungan bahkan alokasi risiko yang ditawarkan. Selanjutnya feedback tersebut akan menjadi masukan dalam penyempurnaan Outline Business Case (OBC)”, jelas Ikmal. 

Ikmal mengatakan, sampah merupakan permasalahan yang serius, oleh karenanya dirasa pas dengan adanya skema kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU sebagai salah satu bentuk pembiayaan strategis serta terobosan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pengelolaan persampahan yang dapat mengurangi permasalahan sampah perkotaan. 

"Total kebutuhan investasi proyek ini sekitar 119 juta USD serta Internal Rate Return / (IRR) sekitar 10 persen dengan masa konsesi selama 20 tahun dan pengembalian investasi dengan menggunakan skema tipping fee sebesar Rp650 ribu per ton dengan penjaminan ( Government Guarantee ) dari PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT. PII)," bebernya. 

Sementara, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, menyampaikan, bahwa PLTSa merupakan alternatif teknologi yang tepat, mengingat kondisi TPA Cipeucang yang sudah penuh. 

 “Karena kondisi TPA yang sudah overload maka diperlukan alternatif teknologi pengolahan sampah. Sebagai langkah upaya tersebut, dengan masuknya Kota Tangerang Selatan dalam Perpres No. 35 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PLTSa) diharapkan dapat menangani permasalahan sampah yang ada di kota Tangerang Selatan secara keseluruhan,” terangnya. 

Airin berharap, kegiatan market sounding ini selain untuk menerima masukan dalam penyempurnaan OBC dan menjadi usulan penyusunan FBC juga untuk menjajaki sejauh mana minat investor terhadap pembangunan PLTSa di Kota Tangerang Selatan.(MRI/RGI)

KOTA TANGERANG
Hari Perhubungan Nasional, Naik Bus Tayo dan Si Benteng di Tangerang Gratis

Hari Perhubungan Nasional, Naik Bus Tayo dan Si Benteng di Tangerang Gratis

Selasa, 16 September 2025 | 18:36

Ada kabar gembira untuk seluruh masyarakat, dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harbunas).

BANTEN
Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:07

Gubernur Banten Andra Soni memastikan percepatan penyaluran Program Sekolah Gratis untuk tahap kedua yang ditarget akan rampung pada akhir September 2025.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill