Connect With Us

Polsek Pamulang Tembak Pencuri Motor

| Selasa, 11 Januari 2011 | 19:12

Polisi menyerahkan kembali motor kepada pemiliknya yang berhasil diambil dari pelaku pecurian. (tangerangnews / rangga)



TANGERANGNEWS
-Polsek Pamulang, Senin (10/1), berhasil menggulung kawanan pencuri motor yang beroperasi di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel). Tujuh dari enam pelaku yang ditangkap, terpaksa ditembak karena berupaya kabur.

Menurut Kapolsek Pamulang, Kompol Zulkifli Muridu, Selasa (11/1), praktik curanmor di kawasan Tangsel sangat banyak, mengingat di kota pemekaran baru itu kini banyak dipadati oleh pertokoan. "Area parkir dari toko-toko itu umumnya tak ada petugas parkirnya. Ini memudahkan pencuri menggasak motor," ujarnya kepada wartawan.

Karena sudah sangat meresahkan, pada 5 Januari 2011, Polsek Pamulang membentuk tim pemburu garong motor yang berjumlah 13 orang. "Dari informasi yang diperoleh, pada tanggal enam, tim kami mendapat info ada pelaku curanmor sedang beroperasi di daerah Arya Putra Ledang. Saat dikejar mereka kabur sambil mengeluarkan tembakan," ucap Zulkifli.

Dari kasus itu, kata Zulkifli pihaknya melakukan pengembangan, hingga akhirnya diperoleh informasi pada 10 Januari lalu, pelaku curanmor yang berjumlah empat orang sedang
nongkrong di sebuah warung di Jalan Kemiri RT 001 RW 05, Kelurahan Pondok Cabe Ilir.

"Tim kami langsung menyergap mereka sekitar jam dua siang. Tiga orang berhasil kami tangkap, tapi yang satu kabur dengan membawa senjata. Tersangka kabur ke daerah Parung, dan terus dikejar tim. Dari Parung itu tim berhasil menangkap tiga orang lagi. Tapi Romadi (29), otak komplotan yang membawa senjata itu kabur lagi ke Pondok Cabe, sampai akhirnya ditembak oleh tim kami di Terminal Pondok Cabe sekitar jam 18.45," tuturnya.

Dalam penyergapan itu, Romadi sempat menembakan beberapa peluru ke arah tim Polsek Pamulang. "Dia kami tembak di dada kiri hingga tembus. Dia tewas di tempat," tegas Zulkifli yang baru sekitar dua bulan menjadi Kapolsek Pamulang.
Menurut Zulkifli, Romadi alias Madi adalah warga Kampung Lampung Timur, Dusun Labuan Maringai, Lampung.

Namun tinggal di kawasan Tangsel, sebagai gembong curanmor. Dari enam orang anak buahnya yang ditangkap, yaitu SY, ER, AN, YP, NS, dan RP, diperoleh keterangan bahwa mereka adalah spesialis pencuri motor.
"Biasanya mereka mencuri di area parkir pusat belanja, Masjid, warnet, dan taman hiburan, yang tak ada petugas satpamnya," ujar Zulkifli.
Komplotan Romadi sudah cukup lama berpraktik di kawasan Tangsel, Jakarta Selatan, dan Depok. Sebagai daerah jajahannya, keenam anak buahnya itu tersebar. "Motor yang mereka curi, umumnya dari merek Yamaha," ujar Zulkifli.

Menurut Sobri, seorang anggota komplotan Romadi, mengaku sudah seringkali mencuri motor di berbagai tempat. Bahkan dalam tiga hari terakhir ini sudah tujuh unit motor yang berhasil dicuri. "Pokoknya di mana saja, kalau ada motor parkir di daerah sepi, ya saya embat," ujarnya. (dira derby)

BISNIS
Dorong Regenerasi Petani Kopi,  Roemah Koffie Salurkan 1.000 Beasiswa Sarjana

Dorong Regenerasi Petani Kopi, Roemah Koffie Salurkan 1.000 Beasiswa Sarjana

Senin, 3 November 2025 | 15:11

Roemah Koffie menyalurkan program beasiswa inovatif bagi 1.000 mahasiswa pertanian, dengan fokus pada regenerasi petani kopi.

TEKNO
Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Tidak Disangka, 10 Provinsi Ini Masih Gunakan Telepon Kabel, Banten Nomor 4

Senin, 3 November 2025 | 19:39

Di tengah era serba digital dan dominasi ponsel pintar, penggunaan telepon kabel ternyata belum sepenuhnya punah di Indonesia.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill