Connect With Us

Dinkes Tangsel Ajak Warga Elit Brantas DBD

| Kamis, 2 Agustus 2012 | 19:27

Reporter : Bambang Soesatyo
 
TANGERANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel meminta warga di kawasan perumahan elite lebih terbuka dengan lingkungan sosialnya. Sehingga, bisa terbangun kekompakan dengan pemerintah dan masyarakat lain pemberantasan Demam Berdarah Dangue (DBD).
 
Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Kota Tangsel Dadang M Epid setelah mendapatkan laporan dari sejumlah kader juru pemantau jentik (jumantik) bahwa, masuk ke kluster tidak mudah. "Sehingga tidak bisa memantau keberadaan jentik nyamuk di kawasan itu," terang Dadang, Kamis (2/8).
 
Padahal, lanjut Dadang dalam lingkungan klaster bukan jaminan tidak ada nyamuk DBD. Bukan jaminan, tembok besar yang melingkari perumahan klaster itu bersih dari sarang nyamuk. "Di perumahan klaster itu tidak ada jaminan tidak bisa terkena pentyakit. Apalagi, Kota Tangsel daerah rawa, nyamuk atau penyakit-penyakit yang disebabkan nyamuk seperti kaki gajah, DBD tidak bisa dihindari oleh klaster, oleh tembok besar," ujar Dadang.
 
Maka lanjut Dadang solusinya adalah melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan itu. Dan, harus dilakukan pemantauan jentik nyamuk. Supaya bisa diketahui, kapan atau ada tidak penyebaran jentik nyamuk di tempat itu. "Sementara selama ini, sangat sulit kader Jumantik kita masuk ke klaster. Dengan alasan keamanan, karena kader Jumantik dianggap orang asing, dan banyak hal. Padahal kenyataannya, mereka masih ada yang terkena DBD," tuturnya Dadang.
 
Dengan demikian, warga klaster harus kompak dengan pemerintah dan warga. Yakni, sambungnya, dengan memberikan izin pada petugas Jumantik untuk masuk dan melakukan pemantauan ke tempat mereka. "Untuk membuktikan bahwa di situ tidak ada jentik nyamuk DBD, dengan menurunkan petugas jumantik untuk melihat," jelasnya.
 
Selama ini, lanjutnya lagi, waga klaster hanya mempercayakan masalah penanganan nyamuk DBD kepada program yang diadakan oleh mereka sendiri. Dengan melakukan fogging setiap enam bulan sekali. Padahal, tidak demikian penyemprotan selama setengah tahun sekali tidak sesuai dengan ketentuan. "Pola penyemprotan setahun 2 kali itu tidak efektif. Pola enam bulan sekali, tidak berdasar," katanya menegaskan.
 
Karena semestinya, sambung Dadang fogging itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Yakni ketika, Jumantik mengetahui bahwa jentik nyamuk di daerah itu ada. "Nyamuk itu bekembang tidak dalam jangka waktu lama. Hanya dalam hitungan minggu. Sehingga, program fogging satu tahun 2 kali itu program kesasar," katanya seraya mengatakan, kalau pun drainase di kawasan itu sudah bagus.
 
Tidak menjadi jaminan nyamuk tidak ada. Sebab, nyamuk DBD itu bisa berkembang di pot bunga, akuarium, atau bahkan kulkas dan dispenser. "Apakah dengan tertata rapi, akan bebas dari nyamuk DBD ? Belum tentu. Tetap, yang harus dilakukan menerapkan PHBS dan pemantauan Jumantik," kata Dadang.

PROPERTI
Rasakan Liburan di Rumah, Botanic Villa BSD Hunian Eksklusif 3 Lantai Berkonsep Resort

Rasakan Liburan di Rumah, Botanic Villa BSD Hunian Eksklusif 3 Lantai Berkonsep Resort

Rabu, 8 Oktober 2025 | 18:41

NavaPark BSD City, kawasan hunian premium hasil kolaborasi Sinar Mas Land dan Hongkong Land, resmi meluncurkan Botanic Villa, sebuah properti super high end yang menjanjikan pengalaman tinggal layaknya berlibur di resor pribadi.

BISNIS
BTPN Syariah Berangkatkan Ibu-ibu Rajeg Tangerang ke Tanah Suci Berkat Terapkan Prinsip BDKS

BTPN Syariah Berangkatkan Ibu-ibu Rajeg Tangerang ke Tanah Suci Berkat Terapkan Prinsip BDKS

Rabu, 1 Oktober 2025 | 23:36

Sembilan nasabah perempuan dari Sentra Cilongok 6 New di Desa Daon, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, dikejutkan dengan kabar bahagia, mereka mendapatkan hadiah umrah gratis dari Bank BTPN Syariah.

BANTEN
Pecah Telur di PON Beladiri Kudus, Judo Banten Raih Perunggu Berkat Duet Intan-Putri

Pecah Telur di PON Beladiri Kudus, Judo Banten Raih Perunggu Berkat Duet Intan-Putri

Minggu, 12 Oktober 2025 | 18:05

Kontingen Banten berhasil 'pecah telur' dengan meraih medali perunggu pertama dari cabang olahraga Judo di Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

SPORT
Waktunya Bangkit! Persita Siap Hajar PSIM, Coach Pena Minta Fans Banjiri Indomilk Arena

Waktunya Bangkit! Persita Siap Hajar PSIM, Coach Pena Minta Fans Banjiri Indomilk Arena

Minggu, 12 Oktober 2025 | 11:20

Pendekar Cisadane kembali beraksi! Setelah jeda rehat selama empat hari pasca-laga kontra Semen Padang, penggawa Persita Tangerang sudah kembali menggeber latihan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill