Connect With Us

Mahasiswa UMT Tangerang Tolak Kebijakan Kampus

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 18 Januari 2017 | 15:00

Mahasiswa UMT Tangerang mendemo kampusnya di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (18/1/2017). Demo tersebut terkait kebijakan kampus yang memberatkan mahasiswa. (@tangerangnews 2017 / Rangga A Zuliansyah)

 

TANGERANGNews.com-Puluhan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) mendemo kampusnya di Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (18/1/2017). Demo tersebut terkait kebijakan kampus yang memberatkan mahasiswa.

Para mahaiswa dari seluruh fakultas ini melakukan demo sejak pagi tadi. Sambil membawa spanduk dan pengeras suara, mereka beroasi menuntut rektor UMT Ahmad Badawi menemui mereka.

Koordinator aksi, Septian mengatakan, aksi ini merupakan lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya. Ada lima tuntutan yang diminta mahasiswa kepada pihak kampus.

“Diantaranya menolak komersialisasi pendidikan, memenuhi hak-hak normatif siswa dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai, transparansi anggaran kampus, memperbolehkan dispensasi untuk mengikuti ujian, melibatkan organisasi mahasiswa dalam pemilihan rektor,” katanya. 

Menurut Septian, selama ini pihak kampus hanya menekankan mahasiswa untuk tepat waktu membayar uang pembangunan yang nilainya cukup besar, namun tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang intelektualitas yang memadai.

“Banyak fasilitas yang masih minim, seperti lab, ruang kelas dan ruang sidang. Jangan tiap semester diminta bayaran tepat waktu, tapi tidak ada timbal baliknya buat mahasiswa,” katanya. 

Selain itu, kata Seprtian, tidak ada kebijakan dispensasi yang jelas di kampus. Seperti di fakultas tekhnik, meski biaya semesteran hanya kurang Rp50 ribu, tetap tidak diberi dispensasi untuk bisa mengikuti ujian.

“Kan kasihan mahasiswa yang belum punya uang untuk bayaran, mungkin belum gajian atau ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Hanya karena itu tidak boleh ikut ujian. Harusnya ada pertimbangan keringanan dari pihak kampus,” tukasnya.

Dirinya menegaskan, institusi pendidikan bukan alat untuk menghisap peserta didik seperti sapi perah. Institusi harus sesuai dengan substansinya, yakni mencerdaskan kehidupan rakyat.

 

“Karena esnesi pendidikan bukan ajang bisnis atau meraup keuntungan, tapi bagaimana hasil dari pendidikan bisa diaktualisasikan untuk memanusiakan manusia,” tukasnya.

Sampai saat ini pihaknya belum mendapat tanggapan ari pihak universitas. Para mahassiwa akan terus berdemo hingga nanti malam sampai tuntutan mereka terpenuhi.

 

PROPERTI
Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Catat Penjualan Positif Sepanjang Tahun, ModernCikande Raih Penghargaan PIA 2025 dan 

Rabu, 26 November 2025 | 14:52

Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development

TANGSEL
Polri Buka Posko Pengiriman Bantuan Bencana Sumatera di Bandara Pondok Cabe Tangsel, Ini Nomor Kontaknya

Polri Buka Posko Pengiriman Bantuan Bencana Sumatera di Bandara Pondok Cabe Tangsel, Ini Nomor Kontaknya

Jumat, 5 Desember 2025 | 22:45

Polri bergerak cepat merespons bencana alam yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill