TANGERANGNEWS.com–Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar seminar Pra Muktamar Muhammadiyah bertema "Reinvensi Pendidikan Muhammadiyah" di kampus pusat UMT, Cikokol, Kota Tangerang, Sabtu (15/2/2020).
Dalam kesempatan ini, Rektor UMT Ahmad Amarullah mengatakan pihaknya berupaya menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing.
"Kami ingin membuat lulusan-lulusan Muhammadiyah menguasai ilmu informasi dan teknologi. Tapi dia juga terus menajamkan iman dan ketaqwaannya," ujarnya.
Menurutnya, UMT kini sedang mensinergikan pendidikan yang berbasis informasi and teknologi atau IT (Hitech) dalam perspektif Islam yakni iman dan taqwa (Hitouch).
"Sehingga mereka (mahasiswa) yang memahami teknologi tentunya tidak kehilangan nilai karena dia mengalami proses penyentuhan hati," ungkapnya.
Amarullah menambahkan UMT juga kini masih konsen meneruskan perjuangan KH Ahmad Dahlan–pendiri Muhammadiyah–untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik melalui pendidikan.
"Pendidikan yang tentu menjadi konsen dari Muhammadiyah tentunya adalah pendidikan yang holistik. Pendidikan yang menyeluruh," katanya.
"Jadi, tidak hanya mengejar sisi intelektualitas mahasiswa dalam hal kognisinya tetapi juga bagaimana sikapnya," imbuhnya.
Seminar diikuti ratusan peserta. Seminar ini membahas tentang arah baru pendidikan, tinjauan historis, hingga potret pendidikan saat ini dalam perspektif Muhammadiyah.(RMI/HRU)
Kelompok 2 Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang menginisiasi diskusi terbuka bersama warga Desa Kampung Besar, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
TODAY TAG
Rahmat Putra Maulana, siswa SMK Islamiyah yang dipercaya sebagai Komandan Pasukan 17, menjalankan tugas mulia itu ketika tengah berduka atas ayahnya yang meninggal dunia, sehari sebelum ia dikukuhkan.
Dengan membandingkan harga resmi mobil baru tahun 2024 dan harga pasarannya di tahun yang sama, kita bisa melihat gambaran paling realistis tentang seberapa cepat nilai sebuah mobil berubah begitu ia berpindah tangan.
Menyebut guru sebagai beban negara juga sama artinya dengan mereduksi peran besar mereka dalam membentuk generasi penerus. Guru bukan sekadar pegawai yang digaji, tetapi pendidik yang menanamkan nilai, pengetahuan, dan karakter bangsa.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
