Connect With Us

Lagi, Wali Kota Tangerang Tolak Penutupan M1

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 4 April 2014 | 18:30

Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta Ditutup (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Terkait rencana penutupan pintu M1, pintu masuk belakang Bandara Soekarno-Hatta, secara permanen oleh PT Angkasa Pura (AP) II, Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah dengan tegas menolak rencana tersebut. Penolakan dilakukan  apabila pihak bandara tidak memberikan jalur alternatif baru.

"Ditutup satu jalur saja masyarakat sudah banyak yang mengeluh karena akses yang sulit dan macet yang menjadi-jadi. Kalau tidak ada jalur alternatif yang kena dampaknya kita. Jadi kita tolak keras sampai memang benar-benar ada alternatifnya dan tidak menjadi masalah baru,” kata Arief, Jumat (4/4).

Arief mengatakan, bila ingin menutup akses gerbang M1 didua sisi, baik masuk dan keluar dijalur yang bisa digunakan ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta dan ke Kabupaten Tangerang, AP II harus menyiapkan jalur alternatif.

Jalur alternatif yang dimaksudkan, lanjut Arief, diantaranya adalah dengan membuka akses Jalan Pembangunan III, Jalan karantina dan menggeser Jembatan Puskesmas Benda. Seluruhnya harus disiapkan AP II dalam pembangunannya.

"Kami juga minta agar pihak bandara untuk instens melakukan koordinasi dengan pemerintah kota," tegasnya.

Selain itu, Arief juga mengancam tidak akan membantu pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI),  dalam pembebasan lahan apabila pihak PT AP II tidak memberikan akses alternatif seperti yang diinginkan Pemkot Tangerang.

"Kalau akses tidak disiapkan, kami tidak akan membantu dalam hal pembebasan lahan yang akan digunakan KAI diwilayah Kota Tangerang," ancamnya.

Seperti diketahui sbeelumnya, PT AP II, selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta  Tangerang mengumumkan akan menutup permanen pintu M1 pada bulan Mei 2014. Berdasarkan informasi, penutupan ini dilakukan karena pihak Kereta Api Indonesia (KAI)  akan mulai memasang bantalan rel jalur kereta api bandara.

Sebenarnya PT AP II telah membangun jalur perimeter utara dan selatan sebagai jalan alternatif kendaraan untuk masuk dan keluar bandara. Namun,  saat uji coba penutupan M1 dan pengalihan arus lalu lintas melalui jalur perimeter, ternyata menyebabkan kemacetan di sejumlah titik jalan Kota Tangerang.

Karena hal itu, Wali Kota Tangerang dengan paksa menutup salah satu jalur perimeter, sehingga uji coba pengalihan arus pun dihentikan.

General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya tentu akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di sekitar Bandara.

 "Kemarin itu kan karena ditanya progres kereta bandara sama wartawan. Itu lah progresnya, kalau koordinasi tentu kita akan berkoordinasi. Pihak bandara tidak akan mungkin berdiri sendiri tanpa support dari pemerintah daerah," tuntasnya.
NASIONAL
Libur Nasional dan Cuti Bersama Dinilai Rugikan Produktivitas, Ekonom Minta Pemerintah Evaluasi

Libur Nasional dan Cuti Bersama Dinilai Rugikan Produktivitas, Ekonom Minta Pemerintah Evaluasi

Selasa, 13 Mei 2025 | 11:28

Banyaknya hari libur nasional dan cuti bersama di Indonesia mulai menuai keluhan dari sejumlah pelaku usaha. Sebab, dinilai menurunkan produktivitas, sementara kewajiban membayar gaji karyawan tetap harus dipenuhi secara penuh.

WISATA
Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Festival Peh Cun Kota Tangerang 2025 Segera Digelar, Catat Jadwal dan Rangkaian Acaranya

Rabu, 7 Mei 2025 | 19:39

Perkumpulan Boen Tek Bio kembali menghadirkan festival tahunan yang menjadi salah satu ciri khas Kota Tangerang yaitu Festival Peh Cun.

PROPERTI
Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Apa Perbedaan Regency dan Residence pada Nama Perumahan? Ini Penjelasannya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 14:58

Di Indonesia, nama-nama kompleks perumahan seperti “regency” dan “residence” kerap digunakan pengembang. Meski terdengar serupa, kedua istilah ini ternyata memiliki perbedaan

MANCANEGARA
Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Konflik India-Pakistan Berpotensi Ganggu Ekspor Batu Bara Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 | 12:19

Indonesia berpotensi terdampak secara ekonomi jika konflik antara India dan Pakistan terus berlanjut. Salah satu sektor yang diperkirakan akan terkena imbasnya adalah ekspor batu bara, yang selama ini menjadi komoditas andalan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill