Connect With Us

Bosan Nunggu Penerbangan? Penumpang Bisa Ikut Demo Membatik dan Melihat Batik Langka di Bandara Soetta

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 2 Oktober 2025 | 14:26

Instalasi batik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, dalam rangka Hari Batik Nasional, Kamis 2 Oktober 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, instalasi batik hasil kolaborasi InJourney Airport dengan pemerhati batik, Iwet Ramadhan hadir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, sepanjang bulan Oktober 2025.

Inisiatif ini secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman unik sekaligus mengatasi rasa jenuh akibat penundaan atau waktu tunggu penerbangan yang lama.

Para penumpang khususnya traveler, diajak untuk tidak hanya menikmati suasana bandara yang nyaman, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan melestarikan batik.

Veri Y. Setiady, Direktur Komersial InJourney Airports menegaskan instalasi ini tidak hanya ada di Bandara Soetta, tapi juga di semua bandara yang dikelola InJourney Airports.

Hal ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat karakter bandara Indonesia di mata dunia.

“Kami berkomitmen menjadikan bandara sebagai gerbang yang memiliki karakter unik yang berbeda dari bandara internasional lainnya. Instalasi ini, bersama elemen lokal lainnya, bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya Indonesia serta menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh penumpang,” ujar Veri, Kamis 2 Oktober 2025.

 

Aktivitas yang Bisa Dicoba Penumpang

Para penumpang kini bisa terlibat dalam aktivitas kultural yang unik dan menyenangkan sambil menunggu penerbangan seperti demo membatik langsung.

"Penumpang bisa menyaksikan dan mencoba sendiri proses membatik di sini," jelas Veri.

Selain itu, merasakan private tour untuk memahami cerita dan filosofi di balik setiap pola batik yang dipamerkan.

Kemudian, dapat melihat dan memegang langsung lebih dari 10 motif batik, termasuk jenis langka yang sarat sejarah seperti Hokokai dan Kawung.

"Melalui aktivitas ini, kami ingin memberikan apresiasi terhadap makna setiap pola baik, sekaligus memberikan kesempatan kepada para traveler untuk membawa pulang pengalaman budaya Indonesia yang mendalam," tambah Veri.

 

Fokus pada Filosofi dan Pelestarian

Sementara itu, Iwet Ramadhan menyoroti dimensi edukasi dan pelestarian dari instalasi yang dipamerkannya. Ia menekankan pentingnya peran anak-anak muda untuk ikut mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya ini.

"Kami ingin membawa pemahaman bahwa batik itu bukan sekadar kain, tetapi filosofi hidup. Keterlibatan generasi muda sangat penting untuk keberlanjutan batik, terutama karena tantangan dalam mencari penerus pembatik yang sebagian besar masih merupakan generasi tua," jelas Iwet.

 

WISATA
Atria dan Fame Hotel Masuk 10% Terbaik Versi Tripadvisor

Atria dan Fame Hotel Masuk 10% Terbaik Versi Tripadvisor

Jumat, 14 November 2025 | 10:45

Parador Hotels & Resorts kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Dua hotelnya, Atria Residences Gading Serpong dan Fame Hotel Gading Serpong berhasil meraih penghargaan Tripadvisor Travellers Choice Awards 2025

KAB. TANGERANG
Bupati Tangerang Minta Perusahaan Bantu Operasional 60 Koperasi Merah Putih Lewat CSR

Bupati Tangerang Minta Perusahaan Bantu Operasional 60 Koperasi Merah Putih Lewat CSR

Minggu, 16 November 2025 | 18:33

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, secara resmi membuka Gerai Koperasi Merah Putih di Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan pada Minggu 16 November 2025.

HIBURAN
Paramount Color Walk 2025 Hadir dengan Ari Lasso DJ Yasmin dan Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Paramount Color Walk 2025 Hadir dengan Ari Lasso DJ Yasmin dan Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Kamis, 13 November 2025 | 15:58

Akhir tahun bakal makin seru di Paramount Gading Serpong. Dalam rangka ulang tahun ke-19, Paramount Enterprise siap menggelar acara paling heboh dan penuh warna, Paramount Color Walk 2025

TANGSEL
KPAI Desak Polres Tangsel Usut Kasus Bullying Siswa SMP di Tangsel, Minta Transparansi Penyebab Kematian

KPAI Desak Polres Tangsel Usut Kasus Bullying Siswa SMP di Tangsel, Minta Transparansi Penyebab Kematian

Minggu, 16 November 2025 | 19:35

Meninggalnya MH, 13, siswa SMPN 19 Kota Tangerang Selatan yang diduga menjadi korban bullying di sekolahnya, mendapat perhatian serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill