Connect With Us

Bandara Soekarno-Hatta Bakal Imbangi Changi & Suvarnabhumi

| Kamis, 16 Februari 2012 | 21:40

Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-Kondisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin padat. Bandara yang telah dibangun puluhan tahun (1977) itu kini mencoba mengimbangi bandara lain yang ada di luar negeri. Memang, membandingkan Bandara Soekarno-Hatta dengan Bandara Changi (Singapore) dan Suvarnabhumi (Thailand) tidaklah apple to apple. Namun, PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara meyakini, akan menyeimbangkan dengan dua bandara yang  baru dibangun tersebut dua tahun lagi (2014).
 
Berbagai masalah di Bandara Soekarno-Hatta memang tidak dapat terbantahkan. Semisal tidak adanya penghubung antara terminal 1, 2 dan 3.  Ketiadaan akses tersebut membuat bandara ini menjadi tertinggal dikelasnya, padahal seharusnya bandara ini telah mempersiapkan diri sebelum akhirnya kini tertinggal.
 
Berbeda dengan bandara Changi, pada bandara itu meski antar terminal seperti halnya di Bandara Soekarno-Hatta, namun di sana dilengkapi dengan kereta yang siap mengantar penumpang dari terminal ke terminal.
 
 Itu hanya salah satu permasalahan yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Permasalahan yang lain,  Bandara Soekarno-Hatta  tidak memiliki luas seperti kedua Bandara tersebut. Jika dibandingkan dengan Suvarnabhumi, Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki luas 1.800 hektare. Sedangkan Bandara Suvarnabhumi memiliki luas 10.000 hektare.  
 
Padahal Bandara Soekarno –Hatta pada 2010 lalu, tercatat sebagai  Bandara  tersibuk di dunia dengan mendapat rangking 16 besar yang dibuat oleh Airport  Council Internasonal (ACI) organisasi bandara seluruh dunia. Kondisi ini belum ditambah dengan ketiadaan fasilitas shoping dan permasalahan aktifitas illegal yang masih terjadi di Bandara tersebut.
 
Guru Besar Hukum Udara Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta, Kamis Martono mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta juga tertinggal dalam peralatan navigasi. “Peralatan navigasinya tertinggal. Ini juga masih menjadi persoalan, ini lah bagian terpenting,” ujar  Martono.
 
Belum lagi permasalahan SDM pengelola, Martono melihat pegawai PT Angkasa Pura II harus terus memiliki pengetahuan yang cukup akan kegiatan yang ada di Bandara itu sendiri. “Selain itu recruitmen pegawai baru harus lebih selektif. Sehingga penumpang pun nyaman karena mendapat pengetahuan yang cukup dari pegawai di bandara,” terangnya.
 
Direktur Operasional PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi mengatakan, kepadatan Bandara Soekarno-Hatta saat ini telah melebihi kapasitas . Seharusnya Bandara itu hanya berkapasitas 22 juta penumpang/tahun. Sedangkan pada 2011 ini, penumpang Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 51 juta penumpang/tahun.  Dijelaskannya, sebenarnya pihaknya telah melakukan antisipasi ledakan penumpang. “Salah satunya adalah pembangunan Terminal 3,” ujarnya.
 
Salah satu jawaban dari atas ketertinggalan tersebut menurut Salahudin Rafi ,akan diimbanginya dengan pembangunan grand design yang akan diwujudkan 2014 nanti. Konsep pembangunan Bandara Soekarno-Hatta kedepan akan seperti Terminal 3. Nilai proyek diperkirakan awal kebutuhan anggaran untuk semua proyek terebut berkisar Rp11,75 triliun. Seluruh pendanaan itu berasal dari kas Angkasa Pura II dan pinjaman perbankan nasional.
 
Selain merubah bentuk bangunan,  desain baru itu juga menunjukan akan adanya transportasi yang memudahkan untuk para pengguna jasa bandara tersebut.  Seperti akan adanya kereta api dari Manggarai ke bandara dan ada juga kereta yang kecil tanpa awak yang hanya bertugas khusus mengantar penumpang ke terminal 1, 2, 3 dan  juga ke pusat perbelanjaan (shopping centre) yang berada di  bangunan penghubung (integrated building). “Kita akan mengimbanginya. Sedangkan target dari revitalisasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Bandara ini agar dapat melayani hingga 62 juta penumpang per tahun,” katanya.
 
Pihaknya, kata dia, sedang mengoptimalisasi landasan pacu dengan melakukan  rekonfigurasi runway  satu  dan dua  dengan menambah jumlah taxiway serta meningkatkan kapasitas area parkir pesawat (apron) saat ini, dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat. “Untuk itu, kita harus bisa membebaskan lahan sekitar 830 hektare lahan baru untuk membangun runway ketiga dan runway keempat. Kalau sampai 2013 pembebasan tak selesai , maka pilihannya membangun bandara baru, ” katanya.
 
Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Soedaryanto mengatakan,  perbedaaan yang mendasar Bandara Changi dengan Bandara Soekarno-Hatta karena di Changi tidak ada terminal domestik. Sedangkan di negara lain untuk membekaskan lahan tidak sulit.  (DRA)

PROPERTI
AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

Rabu, 24 April 2024 | 21:36

Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

BISNIS
Kembangkan Usaha Nasabah Inkulsi, BTPM Syariah Libatkan Mahasiswa Program Kampus Merdeka

Kembangkan Usaha Nasabah Inkulsi, BTPM Syariah Libatkan Mahasiswa Program Kampus Merdeka

Jumat, 3 Mei 2024 | 19:06

Mengawali 2024, kinerja BTPN Syariah tetap terjaga. Hal ini tak lepas dari upaya Bank yang selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi.

NASIONAL
Jokowi Sebut Potensi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, PLN Siap Dukung

Jokowi Sebut Potensi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, PLN Siap Dukung

Sabtu, 4 Mei 2024 | 13:18

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya potensi terbentuknya industri ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill