Reporter : Dira Derby
TANGERANG-Pengembangan Bandara Soekarno - Hatta, menurut Presiden SBY adalah tepat sasaran dan tepat waktu. Menurut SBY, ada lima hal yang membuat dirinya yakin atas pengembangan Bandara Soekarno - Hatta. Antara lain pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang mengakibatkan tumbuhnya jumlah kelompok menengah, hingga pembangunan infrastruktur di berbagai bidang.
"Karena itu mari sukseskan pembangunan Bandara Soekarno - Hatta ini," ujar SBY.
Dalam acara groundbreaking itu, juga hadir Wakil Presiden RI, Boediono, sejumlah menteri, dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Setelah memberikan kata sambutan, SBY melakukan peninjauan ke lokasi tiang pancang di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta.
Menurut Tri S Sunoko, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno - Hatta, pengembangan bandara tersebut sudah tak bisa ditunda lagi mengingat jumlah penumpang yang terus bertambah tiap tahun.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, menyatakan pertumbuhan transportasi udara dalam beberapa tahun terakhir ini memang luar biasa. Karena itu diperlukan langkah antisipatif. "Transportasi adalah kebutuhan dasar manusia, dan urat nadi kegiatan ekonomi. Setiap kali ada gangguan pasti berdampak negatif," ucapnya.
Karena itu pihaknya menetapkan kebijakan yang bersifat sinergi antara transportasi udara, darat, dan laut. "Jika semuanya berjalan baik, maka dampaknya juga positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa," katanya.
Sementara itu, Bambang Cahyono, Direktur Bandara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan bahwa Bandara Soekarno - Hatta sudah sulit untuk dikembangkan. Karena itu sebaiknya dibangun bandara baru di daerah Karawang, Jawa Barat.
"Ada beberapa opsi, jika pengembangan Bandara Soekarno - Hatta terhambat oleh masalah lahan, maka sebaiknya bangun bandara baru di Karawang," ucapnya.
Menurut Bambang, mungkin saja warga sekitar Bandara Soekarno - Hatta meminta harga ganti rugi yang mahal. Jika sudah seperti itu, lebih baik membangun bandara baru karena biayanya jauh lebih murah.
"Di Karawang sudah tersedia lahan milik Perhutani seluas 3.000 hektare. Jika dibangun bandara baru maka kapasitasnya bisa mencapai 100 juta orang/tahun, dengan empat landasan pacu, empat terminal," ucap Bambang.