TANGERANGNEWS.com-Provinsi Banten membutuhkan sekitar 1.388 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara jumlah yang ada saat ini, masih terbilang belum ideal.
"Di Banten ini termasuk yang besar. Target kami itu harus melayani 2,9 juta siswa belum termasuk ibu hamil dan menyusui. Sehingga dibutuhkan kurang lebih 1388 SPPG," ujar Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat Rakor Dukungan Penyediaan Tanah untuk Pembangunan SPPG dengan kepala daerah se-Banten, di Aula BLKI Provinsi Banten, Serpong Utara, Kota Tangsel, Senin 12 Mei 2025.
Saat ini, kata Dadan, di wilayah Provinsi Banten baru terdapat 35 SPPG, sehingga masih membutuhkan upaya kolaborasi yang lebih masif.
Namun, ia yakin target ideal tersebut dapat terpenuhi dengan dukungan para kepala daerah di Banten yang bersedia menyiapkan lahan untuk pembangunan SPPG baru.
"Dengan semangat dari Pak Gubernur dan seluruh Wali Kota/Bupati tadi yang dengan proaktif menyiapkan lahan dan juga mungkin nanti ada kontribusi-kontribusi koordinatif terkait dengan mitra-mitra. Saya kira Banten akan cepat memenuhi target," jelasnya.
Dadan menyampaikan, pihaknya berharap hingga akhir tahun 2025 seluruh penerima manfaat program MBG dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau saya lihat semua (Kepala Daerah se-Provinsi Banten) proaktif dan sangat mendukung. Saya optimis di Banten akan cepat terealisasi," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan pihaknya bersama dengan pemerintah daerah se-Provinsi Banten mendukung percepatan pembangunan SPPG di tiap kabupaten/kota.
"Alhamdulillah hari ini juga kami bersama-sama menandatangani MoU dengan BGN langsung bersama kepala BGN. Ditargetkan ada 24 SPPG yang akan dibangun menggunakan APBN di atas lahan yang disediakan oleh Pemda," jelasnya.
Andra Soni menambahkan, pihaknya telah menawarkan sejumlah aset lahan kepada BGN untuk dapat dijadikan sebagai lokasi pembangunan SPPG.
"Termasuk kami sampaikan, memiliki 33 SMK Tata Boga dan itu juga bisa dimanfaatkan sebagai dapur untuk SPPG," imbuhnya.
Nantinya aset lahan yang telah diusulkan akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pembangunan SPPG. "Prinsipnya semua daerah telah menyampaikan kesanggupannya dan kita akan terus bekerjasama untuk mewujudkan itu," pungkas Andra Soni.