Connect With Us

Banten Jadi Penyebab Hujan Deras Meski Harusnya Musim kemarau 

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 24 Mei 2025 | 18:05

Ilustrasi hujan disertai petir. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Wilayah Jabodetabek dan sejumlah daerah di Pulau Jawa kembali diguyur hujan dalam sepekan terakhir sejak siang hingga sore. Hujan juga turun merata di sebagian besar wilayah Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.

Fenomena hujan yang masih terjadi hampir setiap hari di tengah musim kemarau ini ternyata dipengaruhi oleh gangguan atmosfer tak biasa. 

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menjelaskan, penyebabnya adalah terbentuknya pusaran angin atau sirkulasi siklonik skala meso (meso-vortex) di Laut Jawa dan Samudera Hindia barat daya Banten.

Menurutnya, Meso-vortex yang muncul di Laut Jawa ini merupakan fenomena langka. "Apa lagi ini terjadi selama musim kemarau," kata Erma, dikutip dari Tempo.co, Sabtu, 24 Mei 2025.

Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, angin musim kemarau biasanya datang dari timur dan bergerak seragam. 

Pola ini biasanya tidak memungkinkan terbentuknya pusaran angin seperti meso-vortex. Namun, anomali kali ini justru memicu gangguan atmosfer yang bisa berujung pada hujan lebat, bahkan puting beliung dengan kecepatan 50 hingga 70 kilometer per jam.

Erma menambahkan, keberadaan meso-vortex ini tidak hanya langka tapi juga mengubah arah angin dari yang seharusnya timuran menjadi baratan, dan dari selatan menjadi angin dari utara. Imbasnya adalah terjadinya hujan meluas dengan pola propagasi dari laut ke darat seperti yang biasa terjadi di musim hujan.

"Ini yang menyebabkan musim kemarau jadi tertunda, sehingga Jawa baru mengawali musim kemarau pada Juni nanti," jelasnya.

BMKG pun mencatat, hingga dasarian kedua Mei 2025, hanya 11 persen wilayah Indonesia yang sudah masuk musim kemarau. 

Sementara 73 persen zona musim masih berada dalam musim hujan, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Nusantara masih berada dalam masa peralihan yang lebih lama dari biasanya.

Padahal, prediksi awal BMKG menyebutkan peralihan musim harusnya dimulai sejak Maret dan puncak kemarau terjadi antara Juni hingga Agustus. Namun dengan adanya gangguan atmosfer langka ini, pola cuaca pun berubah dan kemarau pun tertunda.

NASIONAL
Setelah Oktober 2025 DPR Tak Lagi Terima Tunjangan Perumahan Rp50 Juta Per Bulan

Setelah Oktober 2025 DPR Tak Lagi Terima Tunjangan Perumahan Rp50 Juta Per Bulan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:14

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, anggota dewan tidak akan lagi menerima tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan setelah Oktober 2025.

BANDARA
Modus Baru, 18,5 Kg Sabu Berbentuk Talenan Diselundupkan di Bandara Soekarno-Hatta

Modus Baru, 18,5 Kg Sabu Berbentuk Talenan Diselundupkan di Bandara Soekarno-Hatta

Kamis, 21 Agustus 2025 | 17:25

Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu yang dicetak dalam bentuk talenan dapur atau alas untuk memotong sayuran, daging, bumbu dapur.

PROPERTI
5 Rekomendasi Kombinasi Warna Cat Rumah

5 Rekomendasi Kombinasi Warna Cat Rumah

Senin, 25 Agustus 2025 | 08:04

Memilih kombinasi warna cat rumah yang tepat sangat penting untuk rumah Anda. Sebab, Warna cat tentunya sangat memengaruhi tampilan visual ruangan. Lebih dari itu, warna cat juga juga dapat menciptakan suasana yang nyaman dan estetis di rumah Anda.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill